5 Perbedaan Growth Mindset dan Fixed Mindset, Kamu yang Mana?

Growth mindset percaya bahwa kemampuan intelektualitas seseorang bisa terus dikembangkan. Dengan belajar terus-menerus, yang tadinya gak bisa akan jadi ahli.

Sebaliknya, fixed mindset gak percaya hal ini. Jika memang sudah kurang pintar, sampai kapan pun akan begitu. Percuma belajar terus-terusan gak akan ada gunanya. Bagi fixed mindset, kemampuan intelektualitas seseorang seperti bakat sejak lahir. Ada manusia yang diciptakan berbakat, ada yang enggak.

Pola pikir berkembang gak takut dengan kegagalan. Kegagalan dianggap sebagai salah satu proses belajar untuk meningkatkan kemampuan atau memperbaiki diri.

Berbeda halnya dengan fixed mindset yang memandang buruk kegagalan. Kegagalan dianggap sebagai hal memalukan. Itu sebabnya, orang yang punya fixed mindset biasanya hidupnya bermasalah. Gak mau mencoba hal-hal baru, sering mengutuki diri sendiri, dan berbagai perilaku negatif lainnya.

Growth mindset melihat sebuah kegagalan sebagai hal yang gak permanen. Itu sebabnya, orang yang punya growth mindset biasanya gigih, dan pantang menyerah.

Hal ini berbeda dengan fixed mindset. Selain melihat kegagalan sebagai hal buruk, fixed mindset juga berpikir kegagalan sebagai sesuatu yang permanen. Makanya, kalau sudah gagal sekali atau beberapa kali gak mau lagi mencoba.

Perbedaan antara fixed mindset dan growth mindset juga dapat dilihat dari bagaimana menyikapi kesuksesan yang diperoleh orang lain. Orang yang memiliki pola pikir berkembang melihat kesuksesan orang lain sebagai inspirasi. Ia akan berpikir, kalau mereka bisa, saya pun pasti bisa.

Pemikiran seperti ini gak terlepas dari keyakinan bahwa kemampuan seseorang bisa dikembangkan asal mau berusaha untuk belajar. Berbeda dengan fixed mindset yang melihat kemampuan seseorang sebagai ‘gift’. Jadi, hanya beberapa orang terpilih saja yang beruntung memilikinya.

Itu sebabnya fixed mindset kalau melihat orang lain sukses hatinya panas. Merasa iri dan mengutuk dunia ini tidak adil.

Harus diakui, kritikan memang tidak menyenangkan. Yang mengkritik kadang gak nyaman karena harus menerima risiko dibenci orang. Apalagi yang menerima kritikan.

Dari cara menyikapi kritikan ini pun bisa dilihat perbedaan mana orang yang punya growth mindset, dan mana yang fixed mindset. Orang yang memiliki pola pikir berkembang melihat kritikan sebagai berkah karena dari situ bisa ketahuan apa saja yang mesti diperbaiki.

Sebaliknya, fixed mindset sangat memandang negatif kritikan. Itu sebabnya, orang yang mengkritik kerap direspons dengan sengit. Dibilang iri, ingin menjatuhkan, dan sebagainya. Padahal, niat dan cara yang dilakukan si pemberi kritik sudah baik-baik, lho.

Nah, dari uraian tadi kamu bisa mengecek, ya, selama ini sudah memiliki mindset yang mana. Jika ingin memiliki hidup yang berkualitas, usahakan memiliki growth mindset, ya!