Dalam hidup, banyak sekali perilaku sederhana yang dampaknya luar biasa bagi kehidupan kita. Kadang kita menganggap perilaku tersebut sebagai sesuatu yang kecil dan sepele.
Akan tetapi, tahukah kamu bahwa perilaku tersebut bisa membuat hatimu terasa lega dan lapang, seakan tidak ada lagi yang mengganjal. Apa saja perilaku sederhana yang sering kita anggap kecil? Yuk, simak.
Meski terlihat sederhana, mengucapkan terima kasih merupakan salah satu bentuk respect kita atas bantuan sekecil apapun. Bukankah ini yang sering diajarkan orang tua kita di saat kecil? Lantas mengapa ketika dewasa perilaku ini menghilang?
Mungkin bagi sebagian orang, mengucapkan terima kasih merupakan hal yang risih. Akan tetapi, perlu kamu sadari bahwa ucapan terima kasih adalah perilaku mulia yang akan membuat hatimu lebih tenang dan tak merasa dibebani utang budi.
Hayo di sini siapa yang masih gengsi untuk mengatakan maaf dan mengakui kesalahannya? Kamu harus tahu bahwa meminta maaf dan mengakui kesalahan bukanlah sesuatu yang memalukan.
Justru dengan meminta maaf duluan atau mengakui kesalahan, orang akan menganggap kita dewasa karena kata maaf bukan simbol kekalahan. Setidaknya dengan meminta maaf, kamu tidak akan dihantui oleh kesalahan yang telah kamu lakukan.
Cobalah untuk mengalah dan simpan dulu egomu, meskipun yang kamu lakukan itu benar menurutmu. Mengalah bukan bicara soal kalah atau menang, tapi ini lebih kepada sikap dan kebijakan seseorang.
Memang pada dasarnya manusia cenderung mengedepankan egonya, tapi apakah itu akan membuat hatinya tenang? Ego hanya akan membuat penyesalan dan ganjalan di hati di kemudian hari sobat.
Sering kali kita enggan menyapa terlebih dulu orang yang kita kenal dengan alasan malu dan takut dianggap SKSD (sok kenal sokdekat). Kita memberi kesimpulan atas perilaku orang lain yang belum dilakukannya dan tentunya ini bukanlah tindakan yang terpuji.
Justru rasa tidak nyaman akan membayangi hatimu karena kekhawatiranmu saat hendak menyapanya terlebih dulu. Toh, tidak ada salahnya untuk menyapanya terlebih dulu, siapa tahu jodoh.
Dahulu, interaksi sosial di dalam keluarga dan masyarakat begitu hangat, sikap saling menghargai sangat dijunjung tinggi. Akan tetapi, zaman berubah, kini sebagian besar dari kita hanya akan mengapresiasi pencapaian seseorang bila pencapaiannya sudah berada di puncak.
Hal itu memang tak salah, tetapi apakah kita tidak merindukan kehangatan dan kenyaman dalam interaksi sosial di saat ini? Oleh karena itu, cobalah untuk mengapresiasi siapa pun atas pencapaiannya, meski pencapaiannya belum seberapa.
Waktu terus bergerak maju tanpa henti dan dunia kian hari kian berubah, begitu juga dengan perilaku manusia. Mari jadilah agen perubahan dan ciptakan tren positif dengan perilaku-perilaku sederhana.