Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang muslim beribadah (pexels.com/mohammad ramezani)

Bulan Ramadan sebentar lagi akan segera berakhir. Banyak orang justru bersuka cita karena mereka akan segera merayakan Hari Raya Idulfitri yang penuh kegembiraan dan kebersamaan dengan keluarga serta kerabat. Momen ini menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang karena memberikan kesempatan untuk bersatu kembali dengan keluarga yang mungkin terpisah jarak oleh rutinitas sehari-hari.

Namun demikian, ada juga sebagian orang yang merasa sedih menyambut akhir Ramadan. Bagi mereka, bulan Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang kedekatan spiritual, introspeksi diri, dan konsentrasi penuh dalam menjalankan ibadah beserta amalan-amalan yang dianjurkan. Mereka merasa sedih karena menyadari bahwa kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam bulan Ramadan akan segera berakhir.

Atmosfer spiritual dan nuansa ketenangan batin yang ditemukan selama bulan Ramadan sering kali membuat mereka merasa kehilangan setiap momennya. Sebelum Ramadan usai, berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa kamu jadikan sebagai refleksi terkait sejauh mana kamu sudah memaknai bulan suci ini khususnya dalam melaksanakan ibadah selama sebulan penuh. Mari sama-sama renungkan bersama.

1. Apakah aku benar-benar memanfaatkan setiap kesempatan yang Allah berikan selama Ramadan ini?

ilustrasi seorang muslim berdzikir (pexels.com/mohammad ramezani)

Ramadan telah memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk memperbanyak amalan baik itu yang bersifat kewajiban-kewajiban atau kesunahan-kesunahan. Setiap fase di bulan Ramadan memiliki makna tersendiri. Misalnya 10 hari pertama maka Allah SWT akan membukakan pintu rahmat bagi hambanya. 10 hari kedua di bulan suci Ramadan maka hambanya akan memperoleh ampunan. Begitupula di 10 hari terakhir, sebagai hamba kita diberikan kesempatan untuk menyempatkan waktu untuk beribadah demi memperoleh kemuliaan malam Lailatul Qadar sehingga kita semua dibebaskan dari siksa api neraka.

Saat kita melihat kembali cara kita menghabiskan waktu selama Ramadan, kita perlu bertanya pada diri sendiri apakah kita telah memanfaatkannya sebaik mungkin. Sudahkah kita memperbanyak amalan baik, seperti shalat, membaca Al-Quran, bersedekah, dan berdzikir? Ataukah kita malah terbuang dalam kesibukan dunia yang tidak bermanfaat? Mungkin kamu lalai dalam salat Magribmu sehingga kamu lebih mementingkan bukbermu. Mungkin kamu lalai dalam membaca Al-Quranmu sehingga kamu lebih mementingkan notifikasi di HPmu.

Pertanyaan ini tidak hanya sekadar mengingatkan, tetapi juga sebagai pemicu untuk melakukan introspeksi dan evaluasi diri. Sebab, jika kita merasa bahwa waktu yang kita punya justru terbuang sia-sia, masih ada sisa hari di bulan suci Ramadan yang bisa dimanfaatkan lebih baik. Kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki diri, meraih ampunan, dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Oleh karena itu, mari gunakan sisa waktu Ramadan dengan sebaik-baiknya. Jadikan setiap detik berharga dan setiap amalan sebagai investasi untuk kehidupan akhirat yang lebih baik.

2. Apakah aku telah membaca Al-Quran dengan khusyuk dan merenungkan maknanya?

Editorial Team

Tonton lebih seru di