Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria dan gadget (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pengumuman biasanya dibuat untuk sesuatu yang amat penting dan perlu diketahui oleh banyak orang. Tak terkecuali di media sosial, kamu bisa bikin pengumuman terkait berbagai hal yang berhubungan dengan mayoritas teman mayamu.

Misalnya, ketika kamu ingin off dulu dari media sosial, mungkin dirimu merasa perlu bikin status seolah-olah berpamitan pada mereka. Meski ini boleh dilakukan, sebenarnya dibutuhkan gak, sih? Atau dengan berpamitan begini kamu malah terkesan sok penting di mata orang lain? Bukankah sebagian kawanmu di dunia maya barangkali tidak cukup peduli soal itu?

Ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbanganmu sebelum memutuskan mau bikin pengumuman off dulu atau tidak. Terlepas dari faktanya dirimu bakal jarang online, pengumuman seperti itu belum tentu dibutuhkan. Lebih jelasnya bisa kamu baca di bawah ini.

1. Kalau cuma mau off sebentar, gak usah berpamitan

ilustrasi memakai smartphone (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apakah kamu akan meninggalkan media sosial dalam waktu tertentu? Berapa lama kemungkinan dirimu hendak off? Kalau cuma hitungan hari sampai sebulan, ini termasuk sebentar dan gak pamit mau off dulu juga tidak masalah. 

Lain halnya dengan jika dirimu ingin berhenti membuka media sosial berbulan-bulan atau bahkan menghapus akun sekalian. Bikin pengumuman pamit perlu dilakukan supaya orang yang biasa berinteraksi denganmu tidak mencari-carimu. Juga agar orang yang masih ada keperluan denganmu dapat segera menyelesaikannya sebelum kamu sungguh-sungguh off.

Maka dari itu, beri jarak yang cukup antara unggahan status berpamitan dengan hari ketika dirimu sama sekali tak membukanya lagi. Jangan baru hari ini kamu pamit, besok sudah menghilang. Ini akan mempersulit orang lain yang perlu berkomunikasi denganmu melalui media sosial.

2. Waspada mencantumkan nomor yang bisa dihubungi

ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika memperhatikan cara sejumlah orang pamit off dari media sosial, sebagian dari mereka biasanya memberikan nomor telepon yang dapat dihubungi bila ada keperluan dengannya.

Satu sisi, ini baik karena meski ada jeda dari status pamit sampai kamu betul-betul gak main media sosial lagi, belum tentu semua orang melihatnya dalam rentang waktu tersebut. Di sisi lain, ada pula risikonya.

Dari begitu banyak temanmu di dunia maya, pasti hanya sedikit sekali orang yang sungguh-sungguh kamu kenal. Sebagian besar kawan mayamu adalah orang asing sekalipun kalian sudah berteman cukup lama di media sosial. Siapa yang bisa menjamin nomormu hanya akan dihubungi oleh orang yang memang memiliki urusan denganmu?

Kamu tentu tak mau jika banyak sekali nomor asing yang iseng menelepon atau mengirim pesan tidak penting bahkan mengganggu. Berikan nomor telepon hanya jika selama ini dirimu menggunakan media sosial buat berdagang, misalnya. Kamu terbiasa berurusan dengan begitu banyak orang sehingga mereka perlu tahu cara menghubungimu bila dirimu off di media sosial.

3. Apakah ada banyak orang yang biasa mencarimu di media sosial?

ilustrasi bermain media sosial (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pengumuman mesti penting untuk banyak orang sehingga kamu perlu melihat kembali seperti apa fungsi media sosialmu selama ini. Jika media sosial seperti satu-satunya jalan yang mempertemukanmu dengan orang-orang, misalnya, interaksi antara penulis dengan pembaca, maka pamit sebelum off menjadi penting. Pasalnya, keputusan ini berarti kamu dan pembaca karyamu tak dapat lagi berinteraksi melalui dunia maya.

Akan tetapi apabila tidak banyak orang yang mencarimu melalui media sosial, kamu bisa langsung off kapan saja tanpa perlu bikin pengumuman pamit terlebih dahulu. Apalagi mayoritas teman di media sosial juga kawan-kawanmu di dunia nyata. Tanpa pamit off, kalian masih leluasa bertemu dan berkomunikasi seperti biasa.

Justru komunikasi secara langsung denganmu di dunia nyata lebih penting bagi mereka. Kamu sedang off dari media sosial atau tidak, mereka tak terlalu memperhatikannya. Ukur seberapa penting status berpamitan itu untuk sobat online-mu.

4. Hati-hati dikira caper

ilustrasi memakai smartphone (pexels.com/MART PRODUCTION)

Status yang berisi pengumuman bakal off dari media sosial biasanya ditanggapi dengan cukup heboh oleh pengguna media sosial yang lain. Banyak orang akan langsung menanyakan alasannya bahkan khawatir kamu sedang dalam kondisi yang buruk. Artinya, status pamit tersebut menyedot perhatian banyak orang.

Walau kamu senang sebab ini pertanda mereka memedulikanmu, waspadai kemungkinan dirimu bakal dianggap caper. Terutama bila kamu sering pamit mau off dari media sosial dengan mendramatisasi alasannya atau tak lama kemudian sudah balik lagi sering online. Siklus yang terus terulang bikin orang menyimpulkan bahwa dirimu cuma haus perhatian.

Kamu senang ditanya, dipedulikan, dan dicemaskan oleh orang lain. Apakah dirimu bakal selalu mendapatkannya dengan cara ini? Tidak, sebab lama-kelamaan orang gak peduli kamu mau aktif di media sosial atau tidak serta malas membuatmu senang dengan perhatiannya.

5. Jangan ada indikasi pamit off karena baper

ilustrasi memakai smartphone (pexels.com/Ron Lach)

Baper tidak dilarang, termasuk yang disebabkan oleh kejadian kurang menyenangkan di media sosial. Misalnya, statusmu yang terakhir mendapat banyak komentar negatif dari teman-teman di dunia maya. Namun, jangan sampai orang lain dengan mudah menebak apa yang kamu rasakan dari pengumumanmu pamit  off.

Kalau penyebab keputusanmu terbaca dengan mudah, mereka bukannya bersimpati padamu justru akan mengejekmu. Status pamitmu dikomentari dengan kian buruk atau tak sedikit kawan maya yang segera bikin unggahan untuk menyindirmu sehingga kamu masih sempat membacanya. Tekanan mentalmu menjadi bertambah besar.

Meski sebetulnya dirimu memang ingin off dari media sosial karena capek hati meladeni aneka komentar orang, sebaiknya tutupi dengan alasan lain. Misalnya, tulis saja bahwa kamu perlu stop membuka media sosial karena sedang banyak pekerjaan. Bisa juga tak perlu sama sekali menuliskan penjelasannya sebab siapa pun berhak rehat dari media sosial dengan atau tanpa alasan tertentu.

Perlu atau tidaknya berpamitan sebelum off dari media sosial tergantung dari seberapa besar pengaruh ketidakhadiranmu di ruang maya tersebut. Namun, gak pamit mau off juga bukan berarti dirimu tak berharga bagi siapa pun. Pertimbangkan kelima hal di atas supaya kamu gak ribet setelah mengumumkan diri rehat dulu dari media sosial.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team