Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memegang payung (pexels.com/Nayara Dinato)
ilustrasi memegang payung (pexels.com/Nayara Dinato)

Menghadapi musim hujan, kamu pasti teringat dengan payung. Benda satu ini efektif untuk melindungi diri dari percikan air hujan. Bahkan menjadi benda yang wajib dibawa kemanapun kamu pergi beraktivitas. Di sinilah kamu bisa memahami pesan tersirat dari payung.

Benda yang terlihat sederhana ternyata menyampaikan makna hidup yang berharga. Contohnya saja kamu belajar kesiapan menghadapi tantangan. Juga memahami nilai dari kesederhanaan. Kurang lebih ada lima pesan tersirat dari payung.

1. Mampu memberikan perlindungan secara efektif

ilustrasi memegang payung (pexels.com/Nikita Ananjevs)

Keberadaan hujan bisa menghambat aktivitas. Kamu merasa risih jika harus basah kuyup. Menghadapi situasi seperti ini, payung bisa menjadi andalan. Kemana pun pergi, benda satu ini tidak boleh dilupakan.

Sudah seharusnya kita memahami pesan tersirat yang disampaikan oleh payung. Secara tidak langsung bermakna perlindungan yang efektif. Inilah yang harus kita teladani dalam menjalani hidup. Dalam beberapa situasi, kita harus mampu memberi perlindungan pada diri sendiri maupun orang-orang sekitar.

2. Fleksibilitas dan kesiapan dalam menghadapi tantangan

ilustrasi memegang payung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tantangan hidup tidak pernah ada habisnya. Satu tantangan berhasil dilewati bukan berarti kamu boleh bersantai. Tidak menutup kemungkinan tantangan-tantangan yang lain hadir dan menimbulkan kegaduhan. Kita harus selalu memiliki kesiapan dan fleksibilitas.

Pesan tersirat ini juga bisa kamu dapatkan dari payung. Sifat fleksibel dan kesiapan menghadapi tantangan membuat payung bisa diandalkan dalam segala situasi. Jika benda saja bisa berfungsi sedemikian rupa, apakah pantas kita sebagai manusia memiliki sifat rapuh?

3. Tidak mudah tumbang menghadapi situasi terburuk

ilustrasi memegang payung (pexels.com/Enes Cimen)

Situasi tidak selalu berjalan sesuai yang diharapkan. Kamu bisa melihat ini dari cuaca yang terjadi. Entah menghadapi musim hujan sepanjang hari. Atau cuaca panas yang membuat kamu enggan keluar rumah.

Tapi apapun cuaca yang terjadi, payung selalu berdiri tegak untuk melindungi. Fakta tersebut menyadarkan kita untuk tidak mudah tumbang dalam menghadapi situasi terburuk. Keberanian untuk menghadapi tantangan dan tetap teguh di tengah badai adalah kunci untuk melewati masa sulit.

4. Menyadari nilai dalam kesederhanaan

ilustrasi memegang payung (pexels.com/Zeynep Sude Emek)

Tidak dapat dimungkiri jika payung sering dianggap sebagai benda yang sederhana. Bahkan kamu bisa membelinya dengan harga yang murah meriah. Fungsinya juga sebatas untuk melindungi diri dari percikan air hujan. Atau untuk melindungi diri dari panas ekstrem yang menyengat.

Tapi apakah fungsi payung hanya sebatas itu saja? Padahal ada pesan tersirat yang tersimpan di baliknya. Benda satu ini memang terlihat sederhana, bisa didapat dengan harga yang cukup terjangkau. Tapi dibalik nilai dalam kesederhanaan, terdapat fungsi yang berharga untuk mempermudah aktivitas manusia.

5. Senantiasa menyadari keterbatasan

ilustrasi memegang payung (pexels.com/Eser Tekin)

Payung memang menjadi benda yang diandalkan untuk melindungi diri saat musim hujan. Tapi ini juga tidak sepenuhnya efektif. Saat hujan terlalu deras dan dalam situasi badai, adakalanya kamu tetap basah kuyup. Keterbatasan dari payung juga mengingatkan kita tentang pesan berharga.

Sebagai manusia, sudah seharusnya kita introspeksi diri atas sisi kekurangan. Dalam beberapa hal kita tidak bisa memaksimalkan potensi diri. Adakalanya tetap tidak bisa menghadapi tantangan. Ini teguran agar tidak bersikap jumawa dan menganggap diri sendiri yang paling sempurna.

Payung bukan hanya alat melindungi diri dari musim hujan dan panas ekstrem. Dari kesederhanaannya ternyata ada pesan tersirat yang bisa kamu pelajari. Jika benda seperti payung saja mampu memberikan keteladanan, lantas bagaimana dengan manusia? Harusnya manusia lebih bijaksana dari sebuah benda mati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team