5 Praktik Harian Ini Bisa Membantumu Memiliki Kehidupan yang Seimbang

Jika kamu pernah merasa bahwa keseimbangan kehidupan antara kerja dan menikmati waktu pribadi tidak ada, Kamu mungkin benar dalam hal ini. Baik kamu seorang pengusaha atau bintang yang sedang naik daun di dunia korporat, pekerjaan akan selalu meluap dari jam 9-5 sore ke dalam kehidupan pribadimu. Dan, jika kamu memiliki ambisi untuk menjadi sukses dalam kapasitas apa pun, maka kamu harus berkorban.
Namun, alih-alih berjuang untuk tujuan keseimbangan hidup yang tidak realistis, kamu harus menggunakan kombinasi ritual, alat, dan mekanisme koping yang memungkinkanmu berkembang dari hari ke hari. Lima praktik harian di bawah ini akan membantumu untuk tetap fokus dan seimbang meskipun jadwal kerja padat.
1. Jeda untuk bisa membuatmu ingat, mengapa kamu memilih jalan ini?

Terlepas dari jalan mana yang kamu ambil dalam hidup, penting untuk mengingatkan diri sendiri bahwa kamulah yang memilih jalan yang kamu jalani. Misalnya saja, salah satu kesenangan menjadi seorang wirausahawan adalah kamu memiliki banyak kebebasan. Sayangnya, di saat-saat stres, mudah untuk melupakan bahwa pilihan berjalan dua arah, yakni kamu memilih untuk menempuh jalanmu sendiri, dan kamu memilih rintangan yang datang dengan perjalanan itu.
Setiap kali kamu mendapati dirimu berpikir, "Mengapa aku melakukan ini?" Kamu harus ingat bahwa kamulah yang memilih jalan ini. Pergeseran mental sederhana ini dapat membantumu beralih dari perasaan di luar kendali menjadi terkendali dan bisa memberdayakanmu.
2. Gunakan strategi batu untuk memprioritaskan tugasmu

Tugas harian siapa pun dalam peran itu berisiko tinggi dan tanggung jawab tinggi tidak pernah berakhir. Tidak peduli berapa banyak item yang kamu periksa dari daftarmu, setiap hari kamu menambahkan sebanyak mungkin item baru dan bahkan setelah sehari penuh, kamu sering kali merasa seperti kamu belum mencapai apa pun. Untuk mengatasinya, kamu bisa mengunakan strategi menggunakan batu.
Caranya, katakanlah kamu memiliki wadah kaca dan berbagai batu, lalu dibagi menjadi kelompok batu besar, sedang, dan kecil, dan kemudian beberapa pasir. Jika kamu memasukkan batu-batu kecil terlebih dahulu, kamu tidak akan bisa memasukkan semuanya ke dalam wadah itu.
Namun, jika kamu memasukkan batu-batu besar terlebih dahulu, kemudian yang berukuran sedang, dan, akhirnya, yang kecil, semuanya akan muat. Dan pada akhirnya, pasir mengisi ruang ekstra. Hal ini bisa diterapkan pada rutinitasnya. Lakukan tugas besar dulu, kemudian tugas kecil.
3. Metode PEW12

Tahukah kamu apa itu metode Purge Emotional Writing (PEW12)? Metode ini adalah metode menuliskan beban emosimu di kertas kemudian membakarnya.
Caranya, pilih topik, lalu atur timer selama 12 menit, dan tulis saja. Kamu mungkin berurusan dengan masalah khusus yang perlu kamu curahkan, atau kamu mungkin menulis bebas saat emosi muncul ke permukaan. Tidak masalah apa yang kamu tulis atau seperti apa tulisan tanganmu karena kamu tidak akan pernah membacanya kembali.
Setelah kamu menulis semua yang kamu rasakan, bakar kertas itu. Saat kertas terbakar, kamu akan merasakan semua emosi yang baru saja kamu curahkan baik berkurang atau hilang tanpa tersisa. Kamu dapat melakukan PEW12 sesering atau sejarang saat kamu merasa membutuhkannya, entah sekali, dua kali, atau beberapa kali sehari dan rasa kelegaan setelahnya.
4. Atur waktu sakral dirimu

Di luar pekerjaan, kamu harus mencoba melindungi waktu untuk pemulihan dan ketenangan. Sebut saja ini adalah waktu sakral untukmu.
Misalnya, setiap malam kamu mandi. Aktivitas ini adalah kesempatan untuk benar-benar membersihkan hari dan energi apa pun dari orang-orang, interaksi, atau pengalaman yang tidak ingin kamu bawa ke tempat tidur.
Aktivitas sakralmu mungkin tampak seperti kegiatan sehari-hari biasa, tetapi komitmen untuk melakukannya hari demi hari yang membuat semua perbedaan.
5. Maafkan diri sendiri saat kamu gagal melakukan sesuatu

Terkadang niat kita untuk mengikuti praktik sehari-hari itu bisa gagal. Ketika ini terjadi padamu, cobalah untuk tidak menyalahkan diri sendiri tentang hal itu. Bagaimanapun, praktik harian yang kamu lakukan ini adalah alat untuk membuatmu merasa baik.
Tidak apa-apa salah atau gagal karena memang praktik adakalanya sukses dan gagal. Yang paling penting kamu telah berusaha. Bagi kebanyakan orang, menerima bahwa keseimbangan kehidupan kerja tidak mungkin adalah langkah pertama untuk merasa lebih membumi dan mengendalikan hidupmu.
Jangan buang energimu untuk mencoba mencapai sesuatu yang tidak ada. Alih-alih begitu, fokuslah pada perasaanmu saat keadaan tidak seimbang dan temukan cara untuk mengatasi perasaan itu.