Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Red Flag di dalam Diri Sendiri yang Jarang Disadari

ilustrasi sedih (pexels.com/Alexandr Podvalny)

Kita telah banyak bicara soal red flag dalam hubungan, entah itu pertemanan atau percintaan. Tak sedikit pula yang membicarakan soal red flag dalam hubungan anak dengan orangtuanya.

Namun masih jarang sekali dijumpai artikel yang membahas tentang red flag pada hubungan kita dengan diri kita sendiri. Padahal red flag internal inilah yang menjadi sumber red flag kita dengan orang lain.

Karenanya, artikel ini akan membahas lima red flag di dalam diri sendiri yang jarang kita sadari. Simak dengan baik, ya!

1. Terlalu banyak memaklumi

Ilustrasi protes atas perlakuan orang lain (pexels.com/Life Matters)

Mungkin kamu merasa takut untuk sendirian atau sudah merasa dekat dengan seseorang sehingga terus menerus menoleransi kebiasaan buruk nan mengganggu seseorang. Tapi sebaiknya, kamu hentikan itu dari sekarang.

"Memaklumi hal buruk dan menyebalkan yang mereka lakukan adalah salah satu jalan yang membawamu pada vibrasi buruk karena secara tak sadar harus menyimpan emosimu," tulis Amy Beecham seorang kontributor kanal wellness, dilansir 21Ninety.

Terus memaklumi hal tak mengenakan yang orang lain lakukan padamu akan membuka peluang bagi hubungan pertemanan atau percintaan yang toksik. Kamu akan membuat mereka merasa kalau kamu mudah dimanipulasi.

2. Tidak berani berpendapat dengan objektif

Ilustrasi tak berani berpendapat (pexels.com/Anete Lusina)

Masih berkaitan dengan poin pertama, kamu memaklumi prilaku orang lain karena tak berani berpendapat. Kamu enggan untuk speak up tentang pendapat dan apa yang kamu rasakan karena khawatir akan menimbulkan konflik.

Akhirnya, kamu akan menjadi seorang yang 'gak enakan'. Kamu takut untuk menolak permintaan dan ajakan orang, juga berpikir kalau harus selalu membantu jika mereka kesulitan. Cobalah untuk melihat situasimu juga dan ungkapkan pendapatmu, kata Amy.

3. Terlalu keras mengkritisi diri sendiri

Ilustrasi terlalu keras mengkritisi diri (pexels.com/Andrew Neel)

Coba perhatikan dirimu dengan lebih seksama. Bagaimana kamu berpendapat tentang dirimu? Jika kamu tak kunjung merasa cukup akan dirimu padahal sudah berusaha sedemikian keras dan meraih banyak hal, itu berarti kamu terlalu keras pada dirimu.

Kalimat negatif yang kamu ucapkan pada dirimu akan berubah jadi sesuatu yang kamu percayai. Selanjutnya, hal itu akan berpengaruh pada kepercayaan dirimu, menurunkan self-esteem mu. Padahal, kamu harusnya jadi orang pertama yang mengapresiasi dirimu.

4. Membiarkan orang melewati batasanmu

Ilustrasi seseorang mencoba melewati batas (pexels.com/Ron Lach)

Setiap orang perlu punya batasan. Entah batasan untuk dirimu, atau batasan atas perlakuan orang lain padamu. Orang yang 'gak enakan' dan terlalu banyak memaklumi perbuatan buruk orang lain selanjutnya akan mudah membiarkan orang melewati batasan.

Padahal, batasan yang sehat sangat diperlukan dalam interaksi dengan sesama manusia agar kita bisa melindungi hak-hak kita sendiri. Hal inilah yang dikatakan Bobbi Banks seorang terapis dan neurologis, dilansir Stylist,

"Batasan dalam interaksi sosial merupakan komponen yang diperlukan untuk menjaga diri dari hubungan yang tak sehat," tuturnya.

5. Menggantungkan value diri pada validasi orang

Ilustrasi bergantung pada validasi orang lain (pexels.com/Thirdman)

Ingat-ingat kembali, pernahkah kamu merasa sedih karena pasanganmu tak memuji penampilan yang susah payah kamu siapkan? Atau pernahkah kamu mempertanyakan dirimu sendiri karena ucapan orang lain?

Perlu dipahami, kamu tetaplah jelita jika percaya kalau kamu jelita, terlepas dari ada atau tidaknya orang yang memujimu. Kamu bukanlah orang jahat hanya karena tak ada yang mengakui kebaikanmu. Kamu tidak membutuhkan pengakuan dari siapapun, ucap Bobbi.

Nah, itu adalah lima red flag di dalam diri yang jarang sekali kita sadari. Jika kamu menemukan poin tersebut dalam dirimu, yuk segera minimalisasi. Sebelum kamu memperbaiki hubungan dengan orang lain, perbaikilah hubunganmu dengan dirimu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us