Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membaca koran (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam upayamu membatasi informasi yang masuk atau perlu diikuti, jangan sampai kamu malah menjadi kudet alias kurang update. Kamu terancam gak nyambung ketika diajak teman membicarakan berbagai topik. Baca dulu sampai selesai penyebabnya biar kamu bisa mengatasi!

1. Tingginya kesibukanmu

ilustrasi penat bekerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ada hari-hari ketika kesibukanmu di luar batas kewajaran. Saat seperti ini, kamu sudah gak punya waktu lagi buat mengikuti perkembangan berita di luar sana. Kurang update-nya kamu cuma berlangsung untuk sementara waktu.

Sebab bila kamu tak sedang terlalu sibuk, dirimu masih bisa mengikuti kabar-kabar terbaru. Meski begitu, alangkah baiknya jika sesibuk apa pun kamu selalu menyempatkan diri guna mencari tahu ada info penting apa hari ini. Sebab apabila kamu menunggu kesibukanmu reda, bisa-bisa infonya sudah basi.

2. Malas mencari tahu dan hanya menunggu dibisiki teman

ilustrasi dibisiki teman (pexels.com/RODNAE Productions)

Kamu mengambil peran yang pasif dalam penyebaran informasi. Alih-alih aktif mendekati sumber informasi, dirimu justru diam dan sebatas menunggu seseorang akan membagikan kabar apa pun padamu. Persoalannya, apakah pasti ada orang yang mau membisikimu?

Belum tentu, lho. Ketika semua orang di sekitarmu begitu terpengaruh oleh suatu informasi, kamu tidak lagi mendapatkan perhatian mereka. Pun orang lain mengira kamu tentunya telah mengetahuinya. Kenapa bukan kamu saja yang bertanya, sih?

3. Lingkar pertemanan yang terlalu kecil dan sama-sama kudet

ilustrasi bersama teman (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Inilah salah satu sisi minus dari lingkaran pertemanan yang terlalu kecil. Walaupun hubungan kamu dengan teman-teman menjadi sangat dekat, kadang malah bisa bikin kalian kudet bersama. Terlebih teman-temanmu juga gak mengembangkan pertemanan yang lebih luas.

Lain halnya jika kamu berteman dengan lebih banyak orang. Setiap teman biasanya membawa informasi yang berbeda. Mudah sekali untukmu mendapatkan berbagai informasi dari mereka. Hampir semuanya akan sering berkata padamu, "Eh, tau gak sih, ....?"

4. Jarang mengakses media sosial dan sumber berita lainnya

ilustrasi terkejut (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Kalaupun kamu introver dan lebih nyaman berada dalam lingkar pertemanan yang kecil, imbangilah dengan keaktifanmu mencari sendiri berbagai informasi. Karena orang-orang di sekitar kamu tidak banyak, lebih rajinlah mengakses media sosial dan sumber informasi penting lainnya.

Ingat bahwa media sosial tak cuma bisa digunakan untuk berteman. Kamu bahkan dapat mengikuti akun berbagai media massa yang tepercaya, seperti IDN Times. Selain mengikutinya di media sosial, kamu juga dapat mengunduh aplikasinya. Sekalipun temanmu tak banyak, kamu gak bakal kudet kalau begini.

5. Tidak tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan suatu informasi

ilustrasi membaca (pexels.com/Tranmautritam)

Semudah apa pun cara untuk mengakses informasi, kamu tak akan melakukannya bila tidak merasa tertarik. Misalnya, berbagai informasi terkait dunia olahraga. Lantaran dunia olahraga tak menarik minatmu, saat membaca koran atau berita di website pun kamu akan tetap melewati kolom tersebut.

Tidak apa-apa menjadi lebih pemilih dalam mencari informasi. Kamu berhak mencari informasi yang relevan saja dengan minat dan kebutuhanmu. Akan tetapi kalau kamu ingin lebih nyambung saat diajak bicara oleh orang lain, carilah lebih banyak informasi sekalipun dirimu tidak mendalami setiapnya. Sekadar tahu saja sudah cukup.

Kudet gak baik untukmu karena sebagian informasi boleh jadi amat penting dan dapat memengaruhi masa depanmu. Jangan sampai kamu ketinggalan informasi tentang adanya beasiswa, bantuan dana untuk mengembangkan usaha, dan sebagainya yang bisa mengubah nasibmu menjadi lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team