Sosok yang berkelas cenderung disegani di lingkungan masyarakat. Semua orang menerima dan memperlakukan dengan baik. Entah masyarakat di sekitar rumah maupun atasan dan rekan kerja.
Namun untuk menjadi orang berkelas bukan hanya tentang pencapaian dan prestasi membanggakan, melainkan lebih ditekankan pada sikap dan perilaku. Dalam rangka membentuk diri jadi manusia berkelas, lima sikap berikut bisa kamu terapkan.
Kualitas seseorang tidak tercermin dari prestasi dan pencapaian yang didapat selama ini, tapi diukur dari sikap dan perilakunya kepada orang-orang sekitar. Apakah kamu bisa memperlakukan mereka dengan baik atau malah sebaliknya.
Sikap berikut harus diterapkan oleh kamu yang ingin membentuk diri jadi orang berkelas. Jadilah manusia yang bisa menghargai dengan sesama. Perlakukan setiap orang dengan baik dan hormat selayaknya kamu ingin diperlakukan serupa.
Tutur kata mungkin terlihat sederhana. Kamu hanya mengeluarkan sepotong kalimat. Namun, siapa sangka ini memiliki kesan berarti, bahkan menjadi dasar penilaian orang lain terhadap karakter dirimu.
Dalam rangka membentuk diri jadi manusia berkelas, perhatikan tutur kata. Berbicaralah secara sopan kepada setiap orang. Jangan sampai ada secuil kalimat yang menyakiti. Tutur kata yang bijak membuat orang segan kepadamu.
Meminta maaf memang kata yang singkat, tapi tidak cukup kuat meruntuhkan ego pribadi. Kebanyakan orang lebih memilih tidak mengakui kesalahan daripada harus meminta maaf kepada orang lain.
Sikap demikian harus dihindari oleh kamu yang ingin membentuk diri jadi individu berkelas. Saat berbuat kesalahan, jangan suka meminta maaf setulus hati. Ucapan maaf tidak akan menjatuhkan harga diri, justru menguatkan karakter bijaksana dalam diri.
Prestasi dan pencapaian membanggakan kerap bikin lupa diri. Kamu bangga berlebihan sampai berubah jadi sombong dan merendahkan orang lain. Padahal di sinilah kunci utama membentuk diri sendiri jadi orang berkelas.
Tetaplah rendah hati meskipun memiliki pencapaian membanggakan. Tidak perlu membanggakan diri secara berlebihan, apalagi meremehkan mereka yang dianggap tidak mampu. Dengan cara ini orang-orang semakin respek dengan pencapaianmu.
Lingkungan dan segala pengaruhnya perlu diwaspadai. Jika terlena, kamu bisa terombang-ambing pengaruh kurang baik. Tentu saja ini menjerumuskan diri sendiri dan kamu dihantui penyesalan setelahnya.
Dalam rangka membentuk diri jadi orang yang berkelas, berpegang teguhlah pada pendirian. Kamu tidak harus mengikuti lingkungan sekitar agar dikatakan keren. Ikutilah yang benar dan tinggalkan yang bisa menjerumuskan.
Sosok yang berkelas selalu dihargai di lingkungan masyarakat. Orang-orang menerima dan memperlakukan kamu dengan baik. Sekarang, apakah kamu tidak ingin membentuk diri menjadi manusia berkelas? Hanya kamu sendiri yang bisa menjawab.