ilustrasi makan sama teman (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Selektif dalam memilih teman itu memang perlu, tapi jangan suka pilih-pilih dalam berteman. Sebab keduanya punya arti yang berbeda. Kalau selektif lebih pada menyaring orang-orang yang mau dijadikan teman berdasarkan sifatnya itu toxic apa tidak. Sedangkan pilih-pilih teman itu cenderung menggolongkan orang dari apa yang terlihat saja.
Contoh pilih-pilih teman adalah kamu hanya mau berkawan dengan orang yang seiman atau satu profesi. Hal semacam itu dirasa kurang penting dan hanya menimbulkan image buruk padamu, lho. Jangan heran kalau pada akhirnya orang-orang memilih menghindarimu sekalian.
Bila kelima sikap di atas pernah kamu lakukan atau justru masih jadi kebiasaan, sebisa mungkin segera hentikan. Karena tinggal menunggu waktu saja, sampai semua teman-temanmu menjauh dan tinggal kamu sendirian tak berkawan. Bersikaplah santun dan tetap menghargai orang lain apa pun latar belakangnya. Dengan begitu kamu juga bakal diterima dan dihargai oleh masyarakat, di mana kamu berada.