Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Basa-basimu Gak Efektif Lagi buat Menarik Perhatian Orang

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sebagian orang terutama anak muda memang gak suka basa-basi. Namun, terkadang ini diperlukan untuk mengawali perkenalan, mendekatkan hubungan, serta menarik perhatian orang supaya mereka mau menyimak hal-hal yang sesungguhnya ingin kamu sampaikan.

Jika kamu gak pernah berbasa-basi, kamu dapat terkesan kurang sopan dan tidak menghargai orang lain. Akan tetapi, basa-basi yang berlebihan juga gak baik. Ingin tahu apa tanda basi-basimu sudah harus segera di rem? Baca selengkapnya di bawah ini! 

1. Banyak waktu telah berlalu, tapi maksudmu belum juga tersampaikan

ilustrasi menelepon dan melihat jam (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi menelepon dan melihat jam (pexels.com/Thirdman)

Ini menandakan kamu hanya sibuk berputar-putar dan tak kunjung sampai pada hal penting yang seharusnya diutarakan. Barangkali kamu sebenarnya merasa sangat tidak enak buat mengatakannya.

Misalnya, ketika kamu hendak meminta pinjaman uang atau terpaksa harus melakukan PHK. Saat kamu hendak meminjam uang, kamu tak ingin terlihat terlalu memelas tetapi juga harus berhasil mendapatkan pinjaman.

Sementara itu, ketika hendak melakukan PHK, kamu teringat pada keluarga mereka di rumah dan merasa tak tega. Sayangnya, kamu gak bisa terus begini, kan? Orang lain dapat kehabisan waktu dan kesabaran, lho.

2. Kamu banyak bicara, orang lain cuma banyak senyum

ilustrasi bercakap-cakap (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
ilustrasi bercakap-cakap (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Sebenarnya, dia sudah gak tahu lagi bagaimana harus merespons basa-basimu. Bahkan mungkin saja dia ingin meninggalkanmu. Satu-satunya yang menahannya hanyalah rasa tak enak hati.

Jadilah dia berusaha bertahan dan hanya membalas semua basa-basimu dengan senyuman. Harapannya cuma satu, kamu segera peka dan percakapan kalian berakhir.

Jangan malah kamu keliru mengartikan senyumannya sebagai tanda dia nyaman banget sama kamu. Apabila dia asli tertarik pada basa-basimu, kalian pasti sudah terlibat obrolan yang seru. Bukan cuma kamu yang terus berbicara.

3. Tanggapan lawan bicara singkat-singkat

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Yan Krukov)

Dia gak cuma senyum terus. Akan tetapi, tanggapannya paling cuma, 'oo...', 'gitu ya?', 'masa?', 'gak tau deh', dan jawaban-jawaban singkat lainnya. Ini tanda akurat bahwa dia sudah bosan dengan basa-basimu.

Lekaslah beralih pada maksud utamamu atau dia keburu benar-benar tak tahan lagi. Bisa jadi dia masih punya kesibukan lain yang lebih penting daripada meladeni basa-basimu. Jangan buang-buang waktunya, ya!

4. Kamu diminta agar to the point saja

ilustrasi dua pria berbincang (pexels.com/nappy)
ilustrasi dua pria berbincang (pexels.com/nappy)

Ini peringatan keras. Ibarat berkendara, kamu sudah berhadapan dengan lampu merah. Dia telah memintamu untuk menghentikan basa-basimu dan langsung ke poin pentingnya saja.

Jika dia mengatakan hal ini, kamu gak usah tersinggung. Cek saja berapa lama kamu telah menyita waktunya. Pun bila kamu bertele-tele dalam berbicara, dia justru dapat keliru memahami maksudmu, lho.

5. Dia malah tersinggung!

ilustrasi pertemuan (pexels.com/Yaroslav Shuraev)
ilustrasi pertemuan (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Wah, kalau ini sih, berarti ada yang gak tepat dalam caramu berbasa-basi. Mungkin kamu menyinggung privasinya. Misalnya, setelah berbasa-basi menanyakan kabar dan kesibukan teman saat ini, kamu lanjut menanyakan soal pasangan.

Ketika dia bilang telah punya pacar, kamu tanya lagi pacarannya sudah berapa lama. Nah, waktu dia berkata pacarannya sudah sekian tahun, kamu kaget lalu menyahut, "Duh, udah lama gitu kenapa gak nikah aja? Daripada tambah banyak dosanya, lho."

Jelas saja dia auto tersinggung mendengarnya. Memangnya kamu kira mereka udah ngapain aja selama pacaran? Sok tahu amat!

 

Berbasa-basi memang sebaiknya dilakukan seperlunya saja. Kembalikan fokusmu pada perkara penting yang harus disampaikan. Jangan terus melebar ke mana-mana, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us