5 Tanda Kamu Terlalu Sering Menipu Diri Sendiri, Apakah Kamu Juga?

Yang paling mudah terlihat dan dirasakan adalah saat kita merasa bingung dengan apapun yang kita pikirkan dan kita rasakan. Kita seringkali merasa paling paling tahu dan paling benar atas apapun yang kita rasakan dan kita pikirkan. Padahal bisa saja kita justru dibingungkan dengan pikiran dan perasaan tersebut.

Perasaan dan pikiran yang seringkali tak menentu bisa menjadi salah satu tanda jika kita sering membohongi diri sendiri. Apa yang kita pikirkan kadang memang tak sejalan dengan yang kita rasakan, begitu juga sebaliknya. Sehingga hal ini membuat kita semakin tidak menentu untuk memutuskan apa yang akan dipilih.

Selain pikiran dan perasaan yang seringkali tak seirama, ucapan dan perilakumu juga sering tak sejalan. Dari apa yang kamu pikirkan dan kamu rasakan, bisa jadi menghasilkan keputusan yang tidak kamu inginkan. Kamu hanya bergantung kepada pendapat dari orang lain. Sehingga kamu pun sering menipu dirimu sendiri atas apapun yang kamu putuskan.

Termasuk ketika ucapan dan perilakumu yang tidak sejalan. Saat kamu berkata ingin A, tapi justru perilakumu mengarah untuk melakukan B, begitupun sebaliknya. Banyak hal yang membuatmu seolah tak bisa menjadi dirimu sendiri. Sehingga apapun yang kamu katakan tidak benar-benar ingin kamu lakukan.

Selain sikap terhadap diri sendiri, sikapmu terhadap orang lain pun akan berubah. Kamu tak hanya menipu diri sendiri, bahkan orang lain pun akan merasakan dampaknya. Sebab saat kamu tidak jujur kepada diri sendiri, maka di situ pula kamu sulit jujur kepada orang lain. Kamu tidak bisa bebas dan lepas melakukan hal yang sebenarnya sangat ingin kamu lakukan.

Bisa jadi karena kamu mendapat kritik dan saran yang tidak sesuai dengan hatimu. Semua seorang bersebrangan dengan apapun yang kamu inginkan. Bingung dan menjadi tidak menentu, begitulah setidaknya kondisimu saat ini. Sehingga sikapmu terhadap orang lain menjadi lebih tak bisa ditentukan.

Menipu diri sendiri juga bisa mempengaruhi moodmu. Kamu yang tak pernah berkata dan memperjuangkan keinginanmu demi orang lain, tentu memendam hal yang akan kamu ekspresikan suatu saat nanti. Misalnya saja saat kamu ingin sekali mendapatkan sesuatu, tapi kamu tidak bisa melakukannya. Kamu memilih menahan keinginanmu dan perasaanmu semakin tidak menentu.

Begitupun saat kamu ingin menangis karena sedih atau berteriak karena sedang marah. Kamu mungkin ingin melampiaskan segalanya, tapi banyak hal yang membuatmu harus menahan dalam hatimu. Sedih dan marah yang bercampur menjadi satu bisa membuatmu semakin tak menentu, sehingga tidak mampu lagi mengarahkan pikiran dan hatimu menjadi lebih baik lagi.

Dan yang paling akan sangat terasa olehmu adalah perasaan tidak nyaman kepada dirimu sendiri. Kamu merasa tidak percaya diri, takut, cemas hingga terlampau khawatir untuk kehidupanmu. Semua itu adalah akibat dari perasaan dan pikiran yang selalu kamu tahan dan tidak mampu kamu ucapkan dengan jujur.

Kamu adalah manusia yang memiliki kebebasan untuk berkata dan berperilaku sesuai dengan apa yang kamu kehendaki. Kejujuranmu diuji bukan hanya kepada orang lain, tapi lebih kepada dirimu sendiri. Sebab di sinilah kamu akan lebih mengenal dan bisa meningkatkan harga dirimu lebih baik lagi.