5 Tanda Kamu Termasuk Tipe Orang yang Senang Cari Perhatian

Bagimu media sosial menjadi wadah untuk unjuk diri pada banyak orang. Gak peduli itu kenal atau tidak. Kamu senang memposting kegiatan sehari-hari, yang kalau dipikir-pikir, sih sebenarnya gak perlu diketahui orang lain.

Seperti saat kamu sedang menuang sereal ke mangkuk untuk sarapan. Siapa juga yang tertarik melihat, kecuali kamu itu selebgram atau public figure sekalian. Tapi meskipun kegiatan yang kamu unggah mayoritas gak penting-penting amat, tapi tetap bikin hatimu puas.

Apalagi melihat ada beberapa pengikut setiamu di Instagram yang rajin menilik update aktivitasmu sehari-hari. Belum lagi jumlah like yang didapat lumayan banyak. Rasanya seolah-olah semua mata memandang ke arah, deh. 

Ciri orang yang senang diperhatikan itu salah satunya adalah dia gak kuat lama-lama mendengarkan omongan orang lain. Bukan karena kesal atau tidak menyukai lawan bicaranya, tetapi kamu lebih senang mendominasi percakapan.

Pokoknya hanya kamu yang boleh bicara banyak. Teman-teman di sekitarmu cuma perlu diam dan menyimak saja. Padahal namanya juga lagi ngobrol, tentunya akan ada saling bertukar cerita dan pikiran, dong?

Masa iya sepanjang waktu hanya kamu yang boleh bicara. Apa gak capek itu mulutnya? Lagian kalian itu sedang mengobrol, lho, bukannya mendengarkan kamu mengisi acara seminar. 

Hasrat untuk selalu jadi pusat perhatian membuatmu sadar harus selalu tampil paripurna di segala kesempatan. Bahkan untuk sekadar jalan ke mal bareng teman-teman saja, kamu harus berdandan maksimal dan memakai baju baru. Pokoknya di antara mereka kamu mesti terlihat paling mencolok, deh. 

Gak ada, tuh, istilahnya tampil apa adanya, apalagi tanpa makeup. Nanti apa kata orang-orang, dong? Bisa-bisa mereka lebih condong ke temanmu yang lain daripada memperhatikanmu lagi. Makanya, bagimu penampilan fisik itu jadi yang nomor satu. 

Sering kali kamu suka menonjolkan diri di hadapan orang lain supaya terlihat wah dan mendapat pujian. Seperti terus mengulang prestasi yang baru saja kamu raih.

Padahal belum tentu mereka bertanya atau ingin tahu kebenarannya, lho. Tetapi kamu akan dengan senang hati menceritakannya secara terperinci. Pokoknya setiap bertemu teman, kamu akan pamer kalau kemarin baru saja menang lomba dan mendapat hadiah uang tunai dengan nominal yang lumayan.

Bahkan saking niatnya cari-cari perhatian, kamu sampai lupa siapa saja yang sudah mendengar ceritamu itu. Makanya gak heran kalau ada saja teman yang mendengarnya lebih dari sekali. Kira-kira bagaimana perasaan mereka, ya? 

Ada saja upaya yang kamu lakukan demi tidak sepi perhatian. Salah satunya adalah dengan mengumbar masalah pribadi ke banyak orang. Niatnya apalagi kalau bukan untuk mendapatkan atensi dari mereka.

Bahkan kamu akan berlagak sebagai orang yang paling malang di dunia ini. Padahal kalau dipikir-pikir, masalah yang kamu hadapi gak serumit itu, kok. Masih banyak di luar sana yang harus menanggung persoalan hidup yang lebih berat darimu. Apa gak malu, tuh? 

Setiap orang pasti punya hasrat untuk mendapatkan perhatian. Akan tetapi gak perlu sampai caper terus setiap hari begitu, deh.

Ada kalanya kamu harus gantian memberi perhatian ke orang lain juga. Supaya tidak terlanjur dicap sebagai orang yang egois, karena selalu ingin diutamakan. Yuk berubah dari sekarang!