5 Tanda Seseorang Alami Trauma dan Kerap Merasa Takut Sendirian

Trauma bisa menjadi beban berat yang menimpa seseorang dan menimbulkan dampak merugikan. Salah satunya adalah rasa takut sendirian yang kerap menghantui. Orang yang mengalami trauma pun biasanya merasa tidak aman dan tidak nyaman jika harus berada sendirian.
Namun, gak semua orang sadar bahwa mereka sedang terkena trauma. Inilah mengapa penting untuk mengenali tanda-tanda seseorang yang mengalami trauma dan takut sendirian. Dalam artikel ini, ada lima tanda seseorang yang terkena trauma dan kerap merasa takut sendirian. Yuk, ketahui!
1. Sulit mengenali perasaan diri sendiri

Kemampuan mengenali dan memahami perasaan diri sendiri merupakan keterampilan yang penting dalam menjalani kehidupan. Namun, terkadang seseorang sulit untuk mengenali dan memahami perasaan dirinya sendiri.
Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan kesulitan dalam membuat keputusan yang tepat, serta berdampak pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Sebab, ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengenali perasaan dirinya sendiri.
Misalnya pengalaman hidup, kepribadian, dan lingkungan sosial. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan keterampilan melalui latihan dan refleksi diri agar dapat memahami diri sendiri dengan lebih baik.
2. Kerap menghindari situasi yang mengingatkan pada trauma

Seseorang yang pernah mengalami trauma mungkin akan merasa tidak nyaman atau bahkan ketakutan saat dihadapkan dengan situasi yang mengingatkan pada peristiwa traumatis yang pernah dialami. Hal ini dapat membuat mereka kerap menghindari situasi yang bisa memicu perasaan tidak nyaman tersebut.
Bahkan, gak jarang mereka mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari karena perasaan takut dan cemas yang terus menghantui. Mengenali tanda-tanda dan memahami bagaimana cara menghadapinya adalah langkah penting untuk membantu seseorang yang mengalami trauma agar bisa mengatasi perasaan takut sendirian dan kembali hidup dengan lebih percaya diri.
3. Sulit mempercayai orang lain

Ketika seseorang pernah mengalami trauma, sulit bagi mereka untuk mempercayai orang lain. Hal ini disebabkan oleh rasa takut akan terluka lagi, sehingga membuat mereka menjadi sangat waspada dan hati-hati dalam membuka diri kepada orang lain.
Selain itu, mereka juga merasa tidak dapat mengendalikan situasi dan orang lain di sekitar sampai sulit untuk mempercayai bahwa orang lain akan memperlakukan mereka dengan baik. Selama proses pemulihan, penting untuk membangun kembali kepercayaan kepada orang lain dan diri sendiri, sehingga dapat hidup lebih tenang dan damai.
4. Mengalami gangguan tidur

Orang yang mengalami trauma sering kali mengalami gangguan tidur. Mereka mungkin sulit untuk tidur, terbangun di tengah malam, atau mengalami mimpi buruk yang terkait dengan pengalaman traumatis mereka.
Gangguan tidur dapat memperburuk kualitas hidup seseorang dan mempengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka secara keseluruhan. Selain itu, gangguan tidur juga dapat memperburuk gejala lain yang terkait dengan trauma, seperti kecemasan, depresi, dan bahkan ketidakmampuan untuk berfungsi dengan baik di sepanjang hari.
Oleh karena itu, sangat penting bagi mereka yang mengalami trauma untuk mencari bantuan medis jika mereka mengalami gangguan tidur yang berkelanjutan. Jangan sampai dibiarkan begitu saja hingga menyebabkan dampak yang fatal.
5. Terobsesi dengan keamanan dan kontrol

Seseorang yang mengalami trauma dapat mengembangkan obsesi dengan keamanan dan kontrol sebagai cara untuk mengurangi rasa takut serta kecemasan yang muncul. Mereka mungkin merasa perlu untuk mengendalikan situasi dan lingkungan sekitar mereka agar merasa aman, bahkan jika itu berarti harus mengorbankan kebebasan atau kenyamanan mereka sendiri.
Kondisi ini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, seperti menghindari situasi sosial atau perjalanan jauh karena merasa tidak aman. Terobsesi dengan keamanan dan kontrol juga dapat memengaruhi hubungan sosial dan personal.
Ini karena seseorang mungkin kesulitan untuk mempercayai orang lain dan merasa perlu untuk memegang kendali atas segala hal. Selain itu, gangguan tidur juga sering terjadi karena obsesi dengan keamanan dan kontrol.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami tanda-tanda trauma di atas dan merasa kesulitan untuk mengatasi rasa takut sendirian, segeralah cari bantuan profesional dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Jangan diabaikan saja, ya!