5 Tanda Seseorang Lagi Berjuang dengan Kesehatan Mentalnya, Yuk Peka!

11 Jun 2025, 09:52 WIB

Tiara Merdika

ilustrasi perempuan mengobrol (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

Menarik diri dari lingkungan sosial, bisa jadi sinyal kesulitan emosional dan perlindungan diri dari stres berlebihan.
Perubahan pola tidur dan nafsu makan sering terjadi tanpa alasan medis, bisa menjadi tanda depresi atau kecemasan.
Suasana hati yang gampang berubah menandakan tekanan dalam diri yang belum selesai, mereka butuh dimengerti dan didukung.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah gak sih kamu merasa temanmu berubah tapi gak tahu kenapa? Mereka jadi lebih pendiam, susah diajak ngobrol, atau sering bilang “aku capek” tanpa alasan jelas. Bisa jadi itu bukan cuma lelah biasa, lho, tapi tanda kalau mereka sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya.

Sayangnya, gak semua orang bisa atau mau cerita soal apa yang sedang mereka rasakan. Mereka mungkin tersenyum di luar, tapi hatinya justru berantakan. Yuk, kita belajar lebih peka lewat lima tanda umum yang sering muncul saat seseorang sedang kesulitan secara mental.

1. Menarik diri dari lingkungan sosial

ilustrasi orang sedih (freepik.com/freepik)

Seseorang yang biasanya aktif tiba-tiba jadi sering menolak ajakan nongkrong atau lebih suka menyendiri. Ini bisa jadi sinyal kalau mereka sedang gak baik-baik saja secara emosional. Menarik diri adalah cara mereka melindungi diri dari rasa cemas atau stres yang berlebihan.

Kadang mereka hanya butuh waktu sendiri untuk memulihkan diri. Tapi kalau berlangsung terlalu lama, itu bisa jadi gejala kesehatan mental terganggu. Gak ada salahnya kamu cek kabar mereka, siapa tahu itu sangat berarti bagi mereka.

2. Perubahan pola tidur dan nafsu makan

ilustrasi perempuan kurang tidur (freepik.com/benzoix)

Orang yang sedang berjuang dengan kondisi mentalnya sering mengalami gangguan tidur. Ada yang jadi susah tidur, tapi ada juga yang justru tidur terus. Nafsu makan pun ikut berubah, bisa menurun drastis atau malah makan berlebihan.

Perubahan ini sering terjadi tanpa alasan medis yang jelas. Ini bisa jadi tanda depresi atau gangguan kecemasan yang mereka alami diam-diam. Jangan langsung menghakimi, lebih baik tanyakan kabar dengan tulus.

3. Suasana hati yang gampang berubah

ilustrasi perempuan marah (freepik.com/freepik)

Mereka bisa tiba-tiba marah, sedih, atau sensitif tanpa sebab yang jelas. Emosi mereka seperti roller coaster yang sulit dikendalikan. Ini bukan karena mereka drama, tapi karena ada tekanan dalam diri yang belum selesai.

Kamu mungkin kaget melihat perubahan sikapnya yang gak seperti biasanya. Tapi justru di saat seperti itu, mereka paling butuh dimengerti. Jangan langsung menjauh, coba ajak bicara dengan pelan-pelan.

4. Kehilangan minat pada hal yang disukai

ilustrasi perempuan stres (pexels.com/@liza summer)

Dulu mereka hobi main musik, olahraga, atau nulis, tapi sekarang semuanya ditinggalin. Kehilangan minat ini adalah salah satu tanda klasik gejala depresi. Hal-hal yang dulu bikin semangat, sekarang terasa hambar dan melelahkan.

Kalau kamu melihat temanmu seperti ini, jangan langsung paksa mereka aktif lagi. Tawarkan dukungan tanpa paksaan dan ajak mereka melakukan hal kecil yang ringan. Kadang, satu langkah kecil bisa bantu mereka bangkit lagi.

5. Sering mengucapkan hal negatif tentang diri sendiri

ilustrasi perempuan sedih berlarut-larut (freepik.com/freepik)

Pernah dengar temanmu bilang, “aku gak berguna,” atau “hidupku gak ada artinya”? Kalimat seperti itu gak bisa dianggap remeh. Itu bisa jadi ekspresi dari perasaan rendah diri yang sangat dalam.

Mereka mungkin sedang merasa gagal, kesepian, atau gak layak dicintai. Tanggapi dengan empati, bukan malah menyuruh mereka “jangan lebay.” Tunjukkan bahwa kamu peduli dan siap mendengarkan, meskipun mereka belum mau cerita banyak.

Mengenali tanda-tanda seseorang yang sedang berjuang dengan kesehatan mental itu penting banget. Dengan jadi lebih peka, kamu bisa bantu mereka merasa gak sendirian. Yuk, mulai buka ruang empati dan jadi support system yang mereka butuhkan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.