Rasa-rasanya, wajar banget kalau ada manusia yang menyukai perhatian, ya. Makanya media sosial di zaman sekarang menjadi ajang yang tepat bagi banyak orang untuk saling menunjukkan diri demi mendapat perhatian. Namun, segala sesuatu tentu gak boleh dilakukan dengan berlebihan dong.
Nah, daripada kamu dapat imbasnya suatu saat nanti, lebih baik mulai sekarang koreksi dulu, nih diri sendiri. Apakah selama ini kamu termasuk orang yang menyukai perhatian secara berlebihan?
Ketika orang-orang ingin menjauh dari yang namanya masalah, gak sedikit lho yang justru membesar-besarkan masalah kecil. Ini adalah salah satu tanda yang menunjukkan betapa kamu sebenarnya menyukai perhatian. Momen ketika orang-orang mulai membicarakan dirimu dan masalah-masalahmu, menjadi sesuatu yang membuatmu bahagia dengan cara yang susah dijelaskan. Hayo, kamu begini gak?
Tanda lain dari orang yang suka perhatian adalah ketika kita secara sadar melakukan hal-hal gak baik untuk mendapatkannya. Misal, dengan berbohong hanya karena ingin orang-orang memperhatikan kita. Ini sebenarnya gak perlu dilakukan jika kita benar-benar berhasil melakukan sesuatu yang membanggakan, lho. Menghasilkan karya yang positif justru lebih baik, guys.
Emosi negatif biasanya menuntut hal-hal lain, salah satunya adalah perhatian. Jadi, jika kamu selama ini merasa selalu gampang marah, gampang menangis, dan gampang kecewa serta gampang merasakan emosi-emosi negatif lainnya, bisa jadi kamu sebenarnya sedang menginginkan perhatian.
Apalagi jika emosi-emosi tersebut kamu keluarkan begitu saja tanpa melalui proses pemikiran baik dan buruknya tindakan yang kamu ambil.
Perhatian dari kaum netizen di dunia maya memang menjadi sesuatu yang bikin ketagihan bagi sebagian orang. Makanya, banyak orang yang merasa punya kewajiban untuk update status soal kesehariannya di media sosial. Padahal, perhatian dari orang-orang yang gak kamu kenal seperti ini bisa jadi gak benar-benar nyata seperti yang kamu bayangkan, lho.
Menyukai perhatian berlebih juga terlihat dari sikap senang membangkang dan membuat sensasi. Larangan-larangan yang dibuat justru dianggap sebagai sesuatu yang harus dilanggar. Gak heran dong kalau orang seperti ini masuk kategori menyukai perhatian. Pasalnya, dia senang jadi sorotan walaupun melalui hal yang negatif.
Dalam hal menyukai perhatian sebenarnya hampir semua orang senang diperhatikan. Utamanya, sih sama orang-orang yang disayang. Tapi kalau sampai perhatian dari orang yang gak dikenal pun terasa perlu, maka ini sudah masuk ranah berlebihan. Menurutmu gimana?