Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi marah (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi marah (pexels.com/Anna Shvets)

Ketika kita membayangkan seseorang yang bersikap kekanak-kanakan, seringkali kita membayangkan anak-anak kecil yang bermain-main dengan mainan mereka. Namun, kekanak-kanakan bukanlah hanya sifat anak-anak, tetapi juga dapat menjadi ciri perilaku seseorang di segala usia.

Terlalu kekanak-kanakan dapat menghambat perkembangan dan hubungan interpersonal, sehingga penting untuk mengenali tanda-tanda perilaku ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang lima tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin bersikap terlalu kekanak-kanakan.

1. Sulit menghadapi tanggung jawab dewasa

ilustrasi malas (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Tanda yang paling jelas dari perilaku kekanak-kanakan adalah kesulitan dalam menghadapi tanggung jawab dewasa. Orang yang bersikap terlalu kekanak-kanakan cenderung menghindari tugas-tugas yang membutuhkan kematangan dan tanggungjawab. Mereka mungkin enggan untuk mengambil inisiatif atau berusaha mencari solusi terhadap masalah yang kompleks.

Sebagai contoh, seseorang yang terlalu kekanak-kanakan mungkin mengelak dari tanggung jawab pekerjaan atau bahkan menolak menghadapi konsekuensi dari kesalahan mereka. Sikap ini bukan hanya mencerminkan kurangnya kematangan pribadi, tetapi juga dapat merugikan hubungan interpersonal. Pasangan, teman, atau rekan kerja mungkin merasa frustrasi karena mereka merasa bertanggung jawab atas tanggung jawab bersama.

2. Sering melibatkan diri dalam drama

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Orang yang bersikap terlalu kekanak-kanakan cenderung sering terlibat dalam drama dan konflik tanpa alasan yang jelas. Mereka mungkin menciptakan masalah atau konflik hanya untuk mendapatkan perhatian atau merasa relevan. Perilaku ini mirip dengan cara anak-anak mencari perhatian dengan cara yang tidak matang.

Sering kali, mereka tidak mampu menanggapi situasi secara rasional dan dewasa. Sebaliknya, mereka merespons dengan emosi berlebihan, mungkin dengan marah, cemburu, atau sedih secara berlebihan. Keterlibatan konstan dalam drama dapat merusak hubungan interpersonal dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat.

3. Kesulitan mengendalikan emosi

ilustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang dewasa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi mereka dengan cara yang lebih matang. Namun, seseorang yang bersikap terlalu kekanak-kanakan mungkin kesulitan mengelola emosi mereka dengan baik. Mereka dapat menjadi sangat sensitif terhadap kritik, cenderung merasa terlalu sedih atau terlalu marah tanpa alasan yang jelas.

Ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi dapat menciptakan ketidakstabilan dalam hubungan interpersonal. Reaksi yang berlebihan terhadap situasi kecil dapat membuat orang di sekitarnya merasa sulit untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan keterampilan emosional yang lebih dewasa agar dapat berfungsi secara optimal dalam kehidupan sehari-hari.

4. Kurangnya rencana untuk masa depan

ilustrasi cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Individu yang bersikap terlalu kekanak-kanakan sering kali kurang memiliki rencana untuk masa depan mereka. Mereka mungkin hidup dalam momen tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan atau keputusan mereka. Hal ini dapat menciptakan ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam kehidupan mereka dan dalam hubungan interpersonal.

Ketidakmampuan untuk merencanakan masa depan dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk karier, keuangan, dan hubungan pribadi. Seseorang yang terlalu kekanak-kanakan mungkin lebih cenderung menghindari tanggung jawab jangka panjang. Mereka lebih suka mengejar kesenangan instan tanpa memikirkan dampaknya.

5. Ketidakmampuan untuk menerima kritik dan belajar dari kesalahan

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Orang yang bersikap terlalu kekanak-kanakan seringkali sulit untuk menerima kritik dengan baik. Mereka mungkin merasa terlalu terhina atau terluka secara emosional oleh kritik, sehingga sulit bagi mereka untuk belajar dari kesalahan. Sikap ini dapat menghambat pertumbuhan pribadi, karena bagian penting dari perkembangan adalah mampu menerima umpan balik dan belajar dari pengalaman.

Selain itu, orang yang terlalu kekanak-kanakan mungkin cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan atau masalah yang mereka hadapi. Mereka enggan mengambil tanggung jawab penuh atas tindakan mereka. Sikap ini tidak hanya tidak matang, tetapi juga dapat merusak hubungan interpersonal karena kurangnya akuntabilitas.

Mengenali tanda-tanda perilaku kekanak-kanakan adalah langkah pertama dalam mengatasi dan mengembangkan kematangan pribadi. Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki karakteristik kekanak-kanakan dalam diri mereka, tetapi terlalu kekanak-kanakan dapat menghambat perkembangan pribadi. Dengan menyadari tanda-tanda ini, seseorang dapat bekerja menuju kematangan emosional dan interpersonal yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team