Usaha kamu ternyata sudah mulai berkembang, akhirnya kamu mulai bisa merasakan keuntungan dari usaha kecil yang kamu rintis tersebut. Tapi, justru karena sudah merasa sukses (walaupun kenyataannya belum) akhirnya kamu menganggap semuanya akan baik-baik saja seperti apa yang kamu harapkan. Kamu tidak lagi memikirkan bagaimana cara untuk membuat usahamu terus berkembang karena merasa semuanya sudah cukup untuk kamu.
TAPI perlu kamu sadari, dunia usaha itu sangat kejam untuk orang-orang yang cepat merasa puas atas usahanya. Hari ini mungkin usaha kamu itu memberikan keuntungan tapi hal itu tidak akan memberikan jaminan bahwa di hari esok semuanya akan baik-baik saja. Memang bukanlah hal yang buruk untuk tetap optimis bahwa usahamu akan baik-baik saja tapi akan lebih baik lagi jika kamu bisa waspada akan semua hal buruk yang bisa menimpa usahamu (kehilangan pelanggan, dikalahkan oleh lawan saing dan hal tidak terduga seperti kebakaran, pencurian, bencana alam dsb).
Ada kalimat bijak yang selalu dijadikan prinsip oleh para pengusaha sejati yakni "jangan pernah menaruh semua telur dalam keranjang yang sama". Maksud dari kalimat bijak ini adalah, jangan hanya terpaku pada satu jenis usaha yang kamu miliki, jika usaha tersebut mengalami hal yang buruk, maka nasib kamu juga akan menjadi buruk. Untuk menghindarinya, mulailah berpikir untuk membangun jenis usaha lain bahkan jika itu berbeda jauh dengan usaha kamu yang pertama. Semua itu tidaklah masalah selama itu bisa menambah pundi-pundi penghasilan kamu. Ini bertujuan agar kamu tetap dapat selamat dan bisa bertahan di dalam dunia usaha yang keras dan kejam.
Saya akan memberikan contoh dari apa yang dilakukan oleh dua raksasa internet, yakni Google dan Facebook.
Google: Pada mulanya, mereka hanya bermain di sektor bisnis mesin pencarian saja dan membuat layanan periklanan GoogleAds, tapi seiring waktu mereka akhirnya mengambangkan sayap mereka ke bisnis video streaming dengan mengakusisi Youtube dan setelah semuanya berjalan baik mereka justru tidak berhenti sampai disitu saja, mereka kemudian bermain lagi di sektor bisnis yang lain yakni sektor Mobile OS dengan mengembangkan Android yang akhirnya mampu menyaingi iOS dalam dunia bisnis Mobile OS. Hal ini akhirnya menjadikan mereka sebagai salah satu raksasa bisnis di sektor teknologi dan menjadi "dewa" untuk bisnis internet.
Facebook: Saat pertama kali diluncurkan, Mark Zuckerberg sang pendiri Facebook hanya berfokus pada sosial media buatannya saja, namun setelah Facebook mengalami perkembangan yang pesat akhirnya pihak Facebook memutuskan untuk mengakusisi Instagram, sebuah aplikasi berbagi foto terpopuler di dunia. Hal ini akhirnya berperan penting dalam menambah kekayaan Mark hingga mencapai 63,8 miliar USD (sekitar 848 triliun Rupiah) pada pertengahan tahun 2017 ini. Mungkin Google adalah raja bisnis internet, tapi dalam hal bisnis sosial media, maka Mark Zuckerberg adalah rajanya.
Dari kedua contoh ini dapat kamu lihat sendiri bagaimana pentingnya untuk tidak cepat berpuas diri dalam dunia bisnis. Selain untuk menghindari hal-hal buruk yang bisa menimpa usaha yang kamu rintis, sikap seperti ini juga akan sangat membantu dalam perjalanan kamu menjadi seorang pengusaha sukses. Tapi, ada saran tambahan buat kamu sebelum memutuskan jenis usaha baru bagi "kerajaan bisnis" kamu yaitu, jangan terburu-buru mengambil keputusan dan perhitungkan segala resiko dan persaingan yang bakal kamu hadapi ke depannya. Jika itu semua sudah kamu lakukan, maka sudah waktunya kamu membangun usaha tambahan kamu yang baru.
Jika kamu sudah siap menghindari rasa cepat puas dalam diri kamu, maka sudah waktunya kamu membaca tantangan terakhir untuk menjadi seorang pengusaha sukses.