Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tipe Jurnal yang Bisa Bantu Atasi Overthinking, Pilih yang Cocok!

ilustrasi perempuan menulis
ilustrasi perempuan menulis (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Gratitude journal untuk lebih bersyukur.
  • Brain dump journal untuk kosongkan pikiran.
  • Stoic journal untuk refleksi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah merasa pikiranmu gak berhenti berputar bahkan saat tubuhmu lelah? Overthinking memang sering muncul tanpa disadari, bikin cemas, sulit tidur, hingga menurunkan produktivitas sehari-hari. Menariknya, ada cara sederhana untuk meredakan beban pikiran itu, yaitu dengan menulis jurnal.

Journaling bukan sekadar kegiatan menulis catatan harian, tapi juga bisa jadi bentuk self-therapy di rumah. Dengan menuliskan isi kepala yang sering penuh, kamu bisa lebih jernih dalam melihat masalah dan menenangkan diri. Yuk simak lima tipe journaling yang bisa bantu mengatasi overthinking, lengkap dengan cara mengisinya agar manfaatnya terasa maksimal.

1. Gratitude journal untuk lebih bersyukur

ilustrasi journaling
ilustrasi journaling (freepik.com/freepik)

Salah satu cara mengatasi overthinking adalah dengan melatih rasa syukur lewat gratitude journal. Jurnal ini fokus pada hal-hal positif dalam hidupmu yang sering kali terlewatkan karena terlalu sibuk dengan pikiran negatif. Dengan menuliskannya setiap hari, kamu bisa lebih sadar bahwa selalu ada hal baik yang patut dihargai.

Contohnya, setiap malam sebelum tidur, tuliskan tiga hal sederhana yang membuatmu merasa bersyukur. Bisa berupa momen kecil seperti makan siang enak, obrolan hangat dengan teman, atau sekadar udara segar saat pagi. Aktivitas ini akan melatih otak untuk lebih fokus pada sisi positif, sehingga beban pikiran terasa lebih ringan.

2. Brain dump journal untuk kosongkan pikiran

ilustrasi perempuan journaling
ilustrasi perempuan journaling (freepik.com/freepik)

Kalau kamu sering merasa kepalamu penuh dengan daftar tugas, kecemasan, atau kekhawatiran, brain dump journal bisa jadi solusi. Metode ini dilakukan dengan menuliskan semua isi kepala tanpa filter, mulai dari hal penting sampai hal yang sebenarnya remeh. Tujuannya adalah mengosongkan pikiran agar kamu gak terus-terusan terbebani.

Caranya cukup mudah, ambil kertas atau buku jurnal lalu tuliskan apa pun yang terlintas dalam pikiranmu. Jangan pedulikan tata bahasa atau kerapian, yang penting semua pikiran keluar dari kepalamu. Setelah menulis, biasanya perasaan lebih lega karena otak sudah punya ruang baru untuk berpikir jernih.

3. Stoic journal untuk refleksi mendalam

ilustrasi perempuan menulis jurnal
ilustrasi perempuan menulis jurnal (freepik.com/jcomp)

Stoic journal terinspirasi dari filosofi Stoisisme yang mengajarkan kita untuk menerima hal-hal di luar kendali. Jurnal ini membantu kamu mengatasi overthinking dengan membedakan apa yang bisa dikontrol dan apa yang tidak. Dengan begitu, pikiranmu lebih fokus pada hal yang realistis.

Kamu bisa memulainya dengan menuliskan pertanyaan reflektif seperti, “Apa hal yang bisa aku lakukan hari ini?” atau “Apa yang sebaiknya aku lepaskan karena di luar kendaliku?”. Menjawab pertanyaan ini setiap hari akan melatih ketenangan pikiran. Lama-kelamaan, kamu jadi lebih tahan menghadapi situasi sulit tanpa tenggelam dalam kecemasan.

4. Bullet journal untuk atur jadwal dengan rapi

ilustrasi bullet journal
ilustrasi bullet journal (freepik.com/freepik)

Overthinking sering muncul karena merasa kewalahan dengan banyaknya hal yang harus dikerjakan. Bullet journal bisa membantu mengatasinya dengan menyusun jadwal, to-do list, atau target harian secara ringkas dan terorganisir. Metode ini membuat hidup terasa lebih terstruktur sehingga pikiranmu gak lagi berantakan.

Kamu bisa membuat simbol-simbol sederhana untuk membedakan tugas, catatan, atau prioritas. Misalnya, tanda titik untuk pekerjaan rutin, tanda panah untuk hal yang harus dipindahkan ke esok hari, dan tanda bintang untuk prioritas utama. Dengan visualisasi ini, kamu akan lebih tenang karena semua sudah tercatat jelas.

5. Reflective journal untuk memahami emosi

ilustrasi perempuan berpikir
ilustrasi perempuan berpikir (freepik.com/freepik)

Sering kali overthinking muncul karena emosi yang gak tersampaikan. Nah, reflective journal bisa jadi wadah aman untuk menuliskan apa yang kamu rasakan secara jujur. Dengan cara ini, kamu belajar mengenali dan memahami emosimu tanpa harus menahannya sendirian.

Contohnya, ketika merasa cemas, tuliskan penyebabnya, perasaan yang muncul, dan bagaimana dampaknya terhadap dirimu. Lalu, tambahkan catatan kecil tentang cara menenangkan diri atau solusi yang mungkin bisa dicoba. Jurnal ini akan membuatmu lebih sadar bahwa setiap emosi valid dan bisa diolah menjadi energi positif.

Menulis jurnal bukan hanya bermanfaat untuk menuangkan pikiran, tapi juga jadi strategi praktis untuk menjaga kesehatan mental. Dengan memilih tipe journaling yang paling cocok, kamu bisa menemukan cara mengatasi overthinking dengan lebih efektif. Yuk mulai isi jurnalmu sekarang, karena langkah kecil ini bisa jadi awal dari pikiran yang lebih tenang dan hidup yang lebih seimbang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tanda Kamu Mengalami Quiet Ambition, Lebih Sehat dari Hustle Culture

29 Sep 2025, 20:15 WIBLife