Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tipe MBTI yang Lebih Produktif di Malam Hari, Bukan Morning Person

ilustrasi pria kerja malam hari
ilustrasi pria kerja malam hari (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • INFP adalah tipe idealis yang produktif di malam hari karena suasana tenang memungkinkan mereka berpikir bebas dan kreatif tanpa tekanan sosial.
  • INTP mengeksplorasi ide baru di malam hari, saat energi mereka meningkat dan bisa fokus penuh tanpa gangguan.
  • ISFP menyalurkan sisi kreatifnya di malam hari melalui seni, musik, atau refleksi pribadi karena merasa hidup saat suasana hening.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi sebagian orang, pagi hari terasa seperti awal yang segar dan penuh energi. Namun, buat sebagian lainnya, justru malam adalah waktu terbaik untuk berpikir jernih dan menyalurkan kreativitas. Suasana tenang, udara yang sejuk, serta minim distraksi membuat malam jadi momen ideal untuk menyelesaikan tugas, menulis ide, atau sekadar merenungkan hal-hal penting dalam hidup. Orang-orang seperti ini bukan pemalas, mereka hanya punya ritme biologis dan fokus yang berbeda dari mayoritas.

Dalam teori MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), ada tipe-tipe kepribadian yang memang cenderung lebih hidup di malam hari. Mereka merasa lebih fokus, intuitif, dan bebas berekspresi ketika dunia di sekitarnya mulai tenang. Produktivitas mereka gak diukur dari jam bangun pagi, tapi dari seberapa efektif mereka menggunakan waktu terbaiknya. Nah, berikut lima tipe MBTI yang dikenal lebih produktif di malam hari dan cenderung bukan morning person sejati.

1. INFP

ilustrasi pria berpikir
ilustrasi pria berpikir (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

INFP dikenal sebagai tipe idealis yang punya dunia batin sangat kaya. Mereka sering kali tenggelam dalam pikiran dan imajinasi sendiri, dan momen paling pas untuk itu adalah malam hari. Saat suasana sekitar sepi, INFP bisa berpikir lebih bebas tanpa tekanan sosial atau gangguan eksternal. Ide-ide kreatif sering muncul di tengah keheningan malam, entah untuk menulis puisi, membuat konsep, atau merancang sesuatu yang bermakna.

Selain itu, INFP juga dikenal introspektif. Mereka suka merefleksikan perasaan dan pengalaman secara mendalam. Malam memberi ruang bagi mereka untuk memahami diri sendiri dan merenungkan langkah ke depan tanpa terburu-buru. Karena itu, jangan heran kalau banyak INFP justru baru aktif bekerja atau berkarya setelah matahari terbenam.

2. INTP

ilustrasi pria merenung
ilustrasi pria merenung (pexels.com/Ron Lach)

INTP adalah tipe pemikir logis yang senang mengeksplorasi ide dan konsep baru. Mereka sering kali kesulitan tidur lebih awal karena pikiran terus berputar tanpa henti. Bagi INTP, malam adalah waktu terbaik untuk fokus penuh tanpa gangguan, karena dunia terasa lebih sunyi dan teratur. Energi mereka justru meningkat saat bisa tenggelam dalam analisis mendalam atau eksperimen intelektual.

Lebih dari itu, INTP suka berpikir di luar kebiasaan. Saat kebanyakan orang beristirahat, mereka justru sibuk mengotak-atik ide yang belum terselesaikan di siang hari. Proses berpikir mereka bisa berlangsung lama, bahkan sampai larut malam, karena rasa ingin tahu yang tinggi. Maka gak heran kalau banyak penemuan besar lahir dari “pemikir malam” seperti mereka.

3. ISFP

ilustrasi pria memproduksi musik
ilustrasi pria memproduksi musik (pexels.com/RDNE Stock project)

ISFP adalah pribadi yang artistik, lembut, dan punya kepekaan tinggi terhadap keindahan. Mereka merasa paling hidup saat suasana hening dan intim, seperti di malam hari. Ketika semua aktivitas luar berhenti, ISFP bisa menyalurkan sisi kreatifnya melalui seni, musik, atau refleksi pribadi. Malam memberi mereka ruang untuk berekspresi tanpa batas dan tanpa rasa terburu-buru.

Selain itu, ISFP punya energi emosional yang kuat tapi tenang. Mereka butuh waktu sendiri untuk menyeimbangkan perasaan dan mengembalikan fokus. Karena itu, malam sering jadi momen healing sekaligus produktif bagi ISFP. Banyak karya seni atau ide segar muncul saat mereka duduk sendiri sambil mendengarkan musik pelan dan memandangi langit malam.

4. ENFP

ilustrasi pria bekerja dengan laptop
ilustrasi pria bekerja dengan laptop (unsplash.com/Christian Velitchkov)

ENFP dikenal penuh semangat dan ide-ide brilian yang sering datang secara spontan. Namun, justru di malam hari mereka bisa lebih fokus dan reflektif. Saat dunia mulai sunyi, pikiran ENFP lebih terarah untuk menyalurkan imajinasinya menjadi sesuatu yang konkret. Mereka bisa menghabiskan berjam-jam menulis, mendesain, atau merencanakan hal baru dengan penuh antusias.

ENFP juga cenderung punya pola energi yang fluktuatif. Di siang hari, mereka sibuk berinteraksi dan menyerap inspirasi dari luar, sementara malam digunakan untuk mengolah semua pengalaman itu menjadi sesuatu yang bermakna. Malam bukan hanya waktu produktif bagi ENFP, tapi juga saat untuk menyusun kembali visi hidupnya dengan cara yang lebih jujur dan emosional.

5. INFJ

ilustrasi pria kerja malam hari
ilustrasi pria kerja malam hari (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

INFJ sering disebut “the old soul” karena punya kedalaman pikiran dan empati yang luar biasa. Mereka lebih suka bekerja dalam keheningan, karena itulah malam menjadi waktu paling nyaman untuk berpikir dan menciptakan sesuatu. Saat gangguan sosial berkurang, INFJ bisa menyelami ide-ide kompleks dan menghubungkannya dengan tujuan hidup yang lebih besar.

Selain itu, INFJ juga punya kecenderungan untuk overthink di siang hari. Maka malam menjadi saat di mana mereka bisa menenangkan diri dan menemukan kejelasan pikiran. Produktivitas INFJ di malam hari biasanya berupa aktivitas reflektif, seperti menulis jurnal, merancang ide sosial, atau mengerjakan proyek pribadi dengan fokus tinggi.

Menjadi produktif di malam hari bukan tanda seseorang malas atau gak disiplin. Setiap tipe kepribadian punya ritme dan pola energi yang berbeda. Selama bisa memanfaatkan waktu terbaiknya dengan efektif, gak masalah apakah itu di pagi buta atau tengah malam. Yang penting, hasilnya tetap bermakna, berkualitas, dan mencerminkan versi terbaik dari diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

4 Cara Membangun Rutinitas Sehat untuk Anak di Usia Dini

17 Okt 2025, 23:12 WIBLife