Anjuran #DiRumahAja yang didengung-dengungkan banyak pihak sebagai salah satu bentuk pencegahan penularan virus corona direspons dengan beragam tanggapan. Ada yang menaatinya dengan alasan untuk kemaslahatan bersama, namun tak sedikit juga yang ngeyel keluyuran gak jelas, padahal tak ada kegiatan penting yang mendesak.
Berikut ini beberapa tipe manusia saat merespons anjuran #DiRumahAja dengan berbagai karakter khas uniknya masing-masing.
Tipe orang seperti ini memang biasanya akan bersikap santai (tak panik) menjalankan kehidupan seperti biasanya. Namun, santainya mereka tentu saja akan dibarengi dengan kewaspadaan dengan menuruti anjuran-anjuran pihak berwenang.
Jika tidak ada keperluan mendesak, mereka akan tetap berada di rumah dan menjalankan kegiatan secara proporsional. Mereka juga tak akan koar-koar di media sosial tentang kebijakan-kebijakan yang berlaku dengan anggapan pribadi secara berlebihan.
Khawatir terjadi kekurangan bahan makanan, tipe seperti ini tentu saja akan rusuh membeli bahan makanan secara berlebihan. Dalam satu hari, mereka akan berbelanja bahan makanan dengan jumlah yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan selama berbulan-bulan.
Lihat saja isi kulkas dan dapur mereka yang berisi banyak bahan makanan dan barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Anjuran #DiRumahAja seolah menjadi pesta besar bagi kaum rebahan. Selain bisa ikut membantu menekan penyebaran virus, tipe kaum rebahan tentu saja akan lebih bahagia melakukan kegiatan dengan rebahan santai di rumah.
Hal ini tentu saja sesuai dengan unggahan para figur publik yang menyebutkan kalau kamu ingin membantu Indonesia, tapi passion kamu adalah rebahan, ini bisa kesempatan terbaik kamu. Namun ingat ya, jika situasi sudah berangsur membaik, passion rebahan kamu sebaiknya diganti dengan kegiatan yang lebih produktif.
Meski #DiRumahAja, tipe orang seperti ini akan menggunakan waktu senggangnya dengan kegiatan-kegiatan produktif. Mereka tak akan rela menghabiskan waktu hanya untuk berleha-leha tanpa melakukan kegiatan berarti.
Menulis, memasak, bersih-bersih rumah, dan membaca merupakan beberapa hal produktif yang bisa dilakukan selama #DiRumahAja. Jika kreatif, orang yang produktif malah bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan banyak membuat konten atau usaha secara online.
Nah, ini nih tipe orang yang ngeyel dan menganggap wabah virus sebagai sesuatu yang tidak mengkhawatirkan. Tak hanya ngeyel dengan mengunjungi keramaian, tipe orang seperti ini juga akan berkoar-koar di media sosial bahwa mereka hanya takut pada Tuhan dan tak takut dengan virus corona.
Takut pada Tuhannya sih seratus persen benar, tapi mati konyol dengan menantang penyakit tentu saja merupakan salah satu bentuk ketidakwarasan. Tipe seperti ini juga akan berkoar-koar menentang penutupan tempat ibadah, padahal sehari-hari masuk rumah ibadah juga jarang (bahkan tidak pernah).
Lucunya, ulama-ulama besar seperti Quraish Shihab dan Aa Gym saja menganjurkan ibadah di rumah, eh, yang ilmunya baru seuprit dan jarang ibadah sok-sokan berujar lantang, “Apaan nih rumah ibadah kok ditutup kayak gak punya iman. Gua gak takut sama corona. Gua hanya takut sama Tuhan!”
Jadi, kamu termasuk tipe manusia yang mana nih, Gengs? Yuk, sama-sama melawan keganasan pandemik virus corona sesuai dengan peran kita di masyarakat masing-masing. Jangan jadi "sok imut" dengan menganggap virus corona sebagai mainan dan bahan bercandaan, ya?
Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com.