Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Kuasai ‘The Art of Doing Nothing’ Tanpa Merasa Sia-Sia

Ilustrasi menguasai the art of doing nothing(Pexel.com/cottonbro studio)
Ilustrasi menguasai the art of doing nothing(Pexel.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Tidak melakukan apa-apa bisa menjadi kunci menjaga kesehatan mental dan mendapatkan kejernihan berpikir
  • Berikan ruang bagi diri sendiri untuk diam dan tidak melakukan apa-apa, merawat kesehatan mentalmu
  • Manfaatkan waktu luang untuk merefleksikan hidupmu, menemukan arah baru yang lebih selaras dengan keinginan hatimu
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah tekanan untuk terus produktif, mungkin terasa aneh untuk sekadar “tidak melakukan apa-apa.” Namun, seni ini, yang sering disebut sebagai The Art of Doing Nothing, sebenarnya bisa menjadi kunci untuk menjaga kesehatan mental dan menemukan makna dalam hidup. Yuk, pelajari cara melakukannya tanpa merasa bersalah atau sia-sia!

1. Pahami bahwa beristirahat bukanlah kegagalan

Ilustrasi menguasai the art of doing nothing(Pexel.com/Evgeniy Zabrodin)
Ilustrasi menguasai the art of doing nothing(Pexel.com/Evgeniy Zabrodin)

Seringkali, kita terjebak dalam pola pikir bahwa waktu luang adalah waktu yang "terbuang." Namun, perlu kamu ingat, istirahat bukanlah kegagalan, melainkan bagian penting dari hidup. Bayangkan tubuh dan pikiranmu seperti baterai; tanpa diisi ulang, kamu tidak akan bisa berfungsi optimal. Saat kamu memberikan ruang bagi dirimu untuk diam dan tidak melakukan apa-apa, kamu sebenarnya sedang merawat kesehatan mentalmu. Dari sini, kamu bisa mendapatkan kejernihan berpikir yang sering hilang saat kita terus-menerus sibuk.

2. Mulai dengan waktu singkat

Ilustrasi menguasai the art of doing nothing(Pexel.com/Vika Glitter)
Ilustrasi menguasai the art of doing nothing(Pexel.com/Vika Glitter)

Tidak mudah bagi sebagian orang untuk berdiam diri, apalagi ketika pikiran terus memaksa kita untuk "melakukan sesuatu." Cobalah mulai dari langkah kecil, seperti meluangkan waktu lima hingga sepuluh menit sehari untuk duduk, bernapas, dan menikmati momen tanpa distraksi. Kamu bisa mencoba mematikan ponsel, menatap langit, atau mendengarkan suara alam. Meskipun sederhana, kebiasaan ini dapat membantu kamu membangun toleransi terhadap ketenangan dan menemukan kenikmatan dalam momen tanpa aktivitas.

3. Fokus pada sensasi, bukan pemikiran

Ilustrasi menguasai the art of doing nothing(pexel.com/Ánh Đặng)
Ilustrasi menguasai the art of doing nothing(pexel.com/Ánh Đặng)

Ketika kita mencoba "tidak melakukan apa-apa," sering kali pikiran kita berkelana ke mana-mana. Daripada memaksakan diri untuk "tidak berpikir," alihkan fokusmu pada apa yang kamu rasakan saat ini. Rasakan angin di kulitmu, suara burung di sekitar, atau detak jantungmu sendiri. Dengan cara ini, kamu tidak hanya lebih terhubung dengan diri sendiri, tetapi juga bisa menemukan rasa syukur atas hal-hal kecil di sekitarmu. Sensasi ini, meskipun sederhana, dapat memberikan ketenangan dan kepuasan emosional.

4. Jadikan sebagai momen refleksi

Ilustrasi menguasai the art of doing nothing(Pexel.com/Cihan Karacayir)
Ilustrasi menguasai the art of doing nothing(Pexel.com/Cihan Karacayir)

Doing nothing’ tidak selalu berarti melupakan segala hal. Kamu juga bisa memanfaatkannya untuk merefleksikan hidupmu. Tanyakan pada dirimu, "Apa yang benar-benar penting bagiku?" atau "Apa yang bisa membuatku lebih bahagia?" Refleksi semacam ini bisa memberikan perspektif baru dalam hidup. Daripada merasa kosong, kamu justru akan menemukan arah baru yang lebih selaras dengan keinginan hatimu.

5. Lepaskan tekanan untuk menyenangkan orang lain

Ilustrasi the art pf doing nothing(Pexel.com/Angel Ferrer)
Ilustrasi the art pf doing nothing(Pexel.com/Angel Ferrer)

Sering kali, kita merasa bersalah ketika tidak produktif karena takut dinilai malas oleh orang lain. Namun, ingatlah bahwa hidup ini milikmu, bukan milik orang lain. Belajar menikmati waktu luang adalah bagian dari merdeka secara emosional dan mental. Saat kamu berhenti mencari validasi dari luar, kamu akan lebih bebas untuk menjalani hidup sesuai caramu sendiri. Dan dari situlah, ketenangan sejati bermula.

Menguasai seni “tidak melakukan apa-apa” bukan berarti kamu tidak peduli terhadap hidup, tetapi justru menunjukkan bahwa kamu peduli pada keseimbangan dan kesehatan mentalmu. Hidup bukan tentang seberapa banyak yang kamu capai, melainkan tentang bagaimana kamu menghargai setiap momen, baik besar maupun kecil. Jadi, beranilah untuk berhenti sejenak, nikmati keheningan, dan temukan kedamaian di dalamnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Afifah
EditorAfifah
Follow Us