Belanja impulsif menjadi penyebab pemborosan yang perlu dikendalikan. Baik kamu membeli sesuatu yang mahal atau murah tetapi sering, keduanya sama-sama bisa bikin kantong jebol. Kalau dorongan untuk berbelanja tanpa rencana dapat ditahan, keuanganmu bakal lebih sehat.
Akan tetapi, menghentikan kebiasaan belanja impulsif juga tidak mudah. Bahkan ketika kamu sudah mulai mengalami masalah keuangan, mendadak berhenti belanja di luar rencana tetap terasa sulit. Di bulan-bulan pertama bahkan sampai setahun kamu masih dalam tahap menyesuaikan diri.
Normal kalau dirimu kali gagal mengendalikan dorongan berbelanja secara impulsif. Khususnya ketika baru gajian, banyak diskon, ada produk yang baru dirilis dan terbatas, serta emosi lagi gak stabil. Lalu, bagaimana jika ini terjadi? Rasa bersalah dan gagal yang otomatis muncul harus disikapi dengan bijaksana. Berikut lima caranya.