5 Tips Menemani Teman yang Berduka, Hindari Banyak Bicara!

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menjadi pendengar yang baik dibanding menjadi seorang penasihat. Untuk itu, kamu dianjurkan agar lebih banyak menemani dengan mendengarkan dibanding berbicara. Hal ini dibutuhkan sebab saat seseorang sedang berduka, mereka sejujurnya paham apa yang harus dilakukan. Hanya saja, rasa sedih yang begitu besar membuat ia membutuhkan waktu untuk mencerna semua kejadian yang dialami. 

Kamu hanya butuh untuk hadir secara fisik dan psikis saat menemani teman yang sedang berduka. Kehadiranmu akan sangat bermakna terlebih saat ia memang sedang butuh ditemani. Kehadiranmu juga bisa menjadi pencegah saat ia memikirkan hal-hal buruk karena rasa sedih yang dialami. 

Saat seseorang sedang berduka, merasa depresi, sedih yang tak berujung, kebingungan dan ingin mengisolasi diri sebenarnya adalah hal yang wajar. Namun, saat kamu melihat bahwa temanmu sudah berada dalam kondisi yang tidak wajar, misalnya berhalusinasi, selalu memiliki keinginan bunuh diri, tidak lagi mampu menikmati hidup, dan lain sebagainya maka kamu perlu waspada. 

Apalagi, jika gejala-gejala itu terjadi secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Bila hal ini terjadi, kamu harus segera menyarankan mereka menemui profesional kesehatan mental sebelum terlambat. Yakinkan mereka untuk menemui psikolog atau psikiater demi kehidupan yang lebih optimal. 

Selain hadir menemani di sampingnya, kamu juga perlu memastikan bahwa kebutuhan dasarnya terpenuhi, terutama soal makanan. Saat seseorang sedang merasa sedih, mereka biasanya tidak lagi memedulikan kesehatan diri sendiri. Bahkan, makanpun kadang terlewati karena merasa tidak berselera.

Untuk itu, sebagai teman yang baik, kamu bisa membawakan makanan kesukaannya yang bisa memancing selera. Atau, kamu juga disarankan untuk inisiatif menawarkan bantuan sebagai bentuk kepedulianmu padanya. Misalnya, menawarkan membelikan barang-barang yang dibutuhkan, menyediakan pakaian bersih untuknya, dan sebagainya. Tunjukkan cinta dan sayangmu dengan bantuan-bantuan seperti itu.    

Kamu juga sangat dianjurkan untuk duduk menemani proses menangisnya, bahkan tanpa satu katapun. Saat ia hanya bisa menangis, duduklah dengan tenang di sampingnya sambil sesekali memberi pelukan sebagai penguat. Biarkan ia menuangkan segala bentuk kesedihannya dengan air mata dan tangis. Kamu perlu memahami bahwa menangis adalah salah satu proses yang memang dilalui oleh orang yang sedang berduka.

Hadir di sampingnya tanpa memberikan kata-kata juga termasuk bentuk sayang dan kepedulianmu pada seseorang. Terkadang, diam kita jauh lebih dibutuhkan dibanding nasihat atau berbagai saran-saran praktis saat seseorang sedang sedih. Jadi, jangan ragu hadir di samping temanmu saat ia lagi berduka, ya! 

Hal yang paling tidak disarankan saat kamu sedang menemani seseorang yang sedang berduka adalah membandingkan kisahnya dengan kisah orang lain atau bahkan kisah diri sendiri. Misalnya, 'Lihat tuh si A jauh lebih parah, lho ibu bapaknya bahkan udah ga ada di usia remaja!'. Atau kamu menyuruhnya bersyukur untuk hal-hal kecil yang masih dimiliki. 

Hal-hal seperti ini justru akan membangkitkan rasa marah dan frustrasi dalam diri mereka. Selain itu, hal ini juga akan menjadi sia-sia sebab mereka yang sedang berduka tidak akan mampu menerima apa yang kamu ucapkan. Mereka sejatinya hanya butuh waktu untuk mengolah perasaan yang sedang bergejolak.

Proses berduka memang adalah proses yang cukup kompleks dan membutuhkan waktu yang lama. Jadi, saat menemani seseorang yang berada pada fase tersebut, kita juga harus sabar menunggu proses berdamainya. Jangan terlalu tergesa-gesa memaksa mereka untuk bangkit tanpa memperhatikan keadaannya.