Stoicism sering kali disalahartikan sebagai sikap dingin atau menahan emosi sepenuhnya. Padahal, filosofi kuno ini justru mengajarkan bagaimana seseorang bisa tetap tenang dan berpikir jernih di tengah situasi sulit. Inti dari stoicism bukan tentang mematikan perasaan kamu, tetapi tentang mengenali apa yang bisa dikendalikan dan menerima apa saja yang tidak bisa diubah. Banyak orang mulai melirik prinsip ini untuk menghadapi tekanan hidup modern, termasuk konflik pribadi, beban pekerjaan, hingga overthinking dalam keseharian.
Dengan pendekatan yang praktis, stoicism bisa diterapkan tanpa harus membaca buku filsafat tebal atau mengikuti kelas khusus. Beberapa prinsip dasarnya sangat relevan untuk menjaga kestabilan emosi, mengurangi reaksi impulsif, dan meningkatkan kesadaran diri. Jika kamu ingin mencoba menjalani hidup yang lebih tenang dan terarah, berikut lima tips sederhana untuk menerapkan stoicism dalam rutinitas harianmu.