5 Tips Menghadapi Strawberry Generation, Pendidik Wajib Tahu!

Siapa sih yang tidak kenal buah strawberry? Buah ini muncul sekitar abad ke-13 di negara Eropa. Buah merah dengan tekstur lembut ini manis rasanya. Namun siapa sangka, buah ini memiliki kulit yang tipis serta struktur yang rapuh sehingga mudah busuk dan lembek.
Seperti itulah analogi strawberry generation. Generasi ini adalah potret dari generasi yang lahir dari orangtua yang jauh lebih mapan dari generasi sebelumnya. Generasi ini ditandai dengan adanya sifat yang manja dan arogan, kurang tahan banting, ingin hasil yang instan, serta sulit menerima kritik.
Tetapi strawberry generation ini tak selamanya buruk. Layaknya mata pisau generasi ini juga mempunyai nilai plus tersendiri yaitu kemampuan teknologi yang lebih baik, inovasi ide yang out of the box, serta mampu menjadi pembelajar yang cepat. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik agar meminimalisir kekurangan dari strawberry generation. Yuk simak sampai habis!
1. Penanaman mindset
Tanamkan growth mindset yang penuh akan kemampuan untuk menerima hal baru dan beranggapan bahwa kecerdasan itu dapat dikembangkan. Sebuah kecerdasan dikembangkan melalui proses yang disebut pembelajaran selain itu dapat pula dilakukan dengan menambah pengalaman.
Berbeda dengan orang fixed mindset yang cenderung terkurung dengan cara berpikirnya sendiri. Growth mindset akan membentuk manusia yang berkepribadian kuat dan berani dalam menghadapi tantangan dan permasalahan hidup.