5 Tips Menghilangkan Sifat Mudah Bingung, Jangan Bilang Terserah

Dengan sifatmu yang mudah bingung, ada dua kemungkinan yang berkebalikan. Pertama, kamu takut dengan orang yang tegas. Alasannya, mereka cenderung gak sabar menghadapi dirimu yang mudah bingung. Kelambananmu dalam menjawab pertanyaan mereka mungkin pernah membuatmu agak dibentak.

Kemungkinan kedua, kamu justru merasa sangat aman di dekat orang yang tegas. Mereka yang akan mengambil berbagai keputusan dan kamu tinggal mengikutinya. Baik kamu merasa takut lalu menghindar maupun senang tetapi hanya sebagai pengikut dari orang yang tegas, ini sama-sama buruk.

Sikap yang seharusnya adalah dirimu berteman dengan mereka, tetapi dalam rangka mempelajari dan meniru ketegasannya. Cermati dasar pemikiran saat mereka memutuskan sesuatu dan keteguhannya ketika orang lain bermaksud mengubah pendiriannya. Berteman dengan orang-orang tegas harus membuatmu mengalami kemajuan. Bukan justru kamu tetap mudah bingung atau menjadi ketergantungan pada mereka.

Masalah terbesarmu sebagai orang yang gampang bingung adalah sulit membuat keputusan. Ini terasa sangat menakutkan buatmu. Tapi mulai sekarang kamu mesti belajar melakukannya atau selamanya tidak bisa memutuskan apa-apa. Ambil keputusan yang sederhana saja dulu.

Misalnya, dalam kegiatan sehari-hari berhentilah bertanya pada anggota keluargamu tentang pakaian yang sebaiknya dikenakan. Buka pintu lemarimu lebar-lebar dan pilih sendiri model serta warna pakaian untuk hari itu. Kalau perihal pakaian saja membuatmu bingung, kamu tak berkutik ketika berhadapan dengan persoalan-persoalan yang lebih besar.

Meski awalnya kamu lama dalam memilih pakaian dan mencobanya satu per satu di depan cermin, tetaplah melakukannya sendiri. Lama-lama dirimu bakal bosan juga mengamati setiap pakaian lalu mengambil mana saja yang disukai. Ini menandakan kamu sudah bisa lebih cepat memilih dan siap naik ke pengambilan keputusan yang lebih sulit.

Penyebab dari kebingunganmu adalah rasa takut akan risiko. Tentu saja setiap pilihan ada risikonya. Sebaik apa pun pertimbanganmu, pasti ada orang yang menilai pilihan atau keputusanmu keliru. Beberapa orang juga bisa mengkritikmu dengan keras hingga memfitnahmu.

Semua itu gak perlu membuatmu ketakutan karena membiarkan dirimu tetap dalam kebingungan jauh lebih merugikan. Selama kamu sudah berusaha mempertimbangkan setiap hal dengan cermat, yakini bahwa itulah yang terbaik untuk saat ini. Toh, suatu saat tampak bahwa pilihan atau keputusanmu tidak tepat, masih ada cara buat memperbaikinya.

Pengambilan keputusan bukanlah hal yang final dan mengikat. Kamu masih memiliki kewenangan dan kesempatan buat memperbaiki pilihanmu sesuai kebutuhan. Pun pada dasarnya semua keputusan ada sisi minusnya walau sedikit. Terlalu mencemaskannya hanya membuatmu gak berani melakukan apa-apa.

Lebih sedikit pilihan lebih baik untukmu yang gampang bingung. Kian banyak pilihan yang tersedia, kian dirimu gak bisa fokus. Setiapnya dibandingkan dan bikin kamu tidak puas dengan seluruhnya. Ini hanya meningkatkan kecemasan kemudian menyulitkanmu berpikir serta menetapkan pilihan.

Masih dengan contoh memilih pakaian. Isi lemarimu barangkali begitu banyak. Alih-alih mengecek setiap pakaian yang ada, ambil 3 potong saja yang pertama terlintas di benakmu dan pilih salah satu. Ini lebih gampang daripada kamu harus memilih 1 di antara belasan pakaian yang sama bagusnya.

Selain pilihan, dirimu juga perlu membatasi sumber informasi. Bila seluruh sumber informasi yang diterima tepercaya, ini amat membantumu dalam memilih atau memutuskan karena isinya bersesuaian. Akan tetapi, sumber informasi yang terlalu banyak sampai gak bisa dipastikan kebenarannya sebab saling bertentangan akan makin membingungkanmu.

Kebiasaan bilang terserah dapat menunjukkan kamu apatis alias gak peduli atau tidak tahu saking bingungnya. Keduanya sama-sama buruk sebab kamu membuat kesal orang yang bertanya. Lagi pula, setiap orang dewasa mestinya memiliki pendapat. 

Jangan mengatakan terserah hanya untuk segera menyelamatkan diri dari kebingungan yang dirasakan. Jawaban itu tidak melatihmu buat berpikir dengan baik. Kamu harus dapat mengerahkan kemampuan berpikirmu guna menetapkan pilihan dan menyampaikannya pada orang lain.

Pilihan serta pendapatmu memang belum tentu diikuti oleh orang lain. Namun, setidaknya dirimu gak mengembalikan pertanyaan pada seseorang. Ingat-ingat betapa sering jawaban terserah berujung kekecewaan untukmu. Artinya, sebetulnya dirimu punya keinginan atau pendapat, tetapi tidak disuarakan dan orang lain meresponsnya di luar ekspektasimu.

Hidup orang yang mudah bingung cenderung berjalan di tempat. Kamu sukar mengembangkan diri dan merasa tidak puas dengan setiap hal yang dijalani karena sering cuma mengikuti orang lain. Meski sifat ini tidak mudah berubah, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya dengan menerapkan lima cara di atas.