Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Meningkatkan Kualitas Hidup Bagi Seorang ENFP, Penting!

Ilustrasi meningkatkan kualitas hidup (pexels.com/Nina Uhlikova)

Kamu punya teman yang imajinasinya sangat liar dan suka berbagi pandangan, atau justru itu kamu sendiri? Nah, sifat tersebut sebenarnya dimiliki oleh orang-orang dengan karakter ENFP.

ENFP merupakan golongan ekstrover yang paling introver, lho! Mereka punya pemikiran yang mendalam, tapi vibrasi semangat dan optimisme mereka menyebar dengan luasnya. Dijuluki sebagai The Campaigners, kepribadian ini dimiliki oleh sekitar delapan persen orang di dunia, terdiri dari sepuluh persen perempuan dan enam persen laki-laki. 

Walau begitu, tentu saja kepribadian ENFP tidak luput dari kekurangan yang membuat potensi mereka gak dapat dimaksimalkan dengan baik. Nah, berikut akan kami berikan tips untuk meningkatkan kualitas hidup bagi para ENFP, simak baik-baik!

1. Tetapkan batasan

Ilustrasi batasan (pexels.com/ Travis Saylor)

ENFP merupakan individu yang sangat menyukai kebebasan. Mereka sangat terbuka, suka bersosialisasi, suka berinteraksi, dan mengobrol dengan orang baru.

Namun, senjata sosial ini bisa jadi pisau bermata dua yang akan menusuk diri mereka sendiri. Keterbukaan mereka membuat mereka terlalu banyak terekspos oleh orang lain.

Antusiasme yang gak terbendung pada dasarnya dapat membuat orang lain menjadi lebih mudah mengorek tentang kehidupan pribadimu. Tetapkanlah batasan, atur agar hal-hal pribadi tetap menjadi privasimu!

2. Selesaikan apa yang kamu mulai

Ilustrasi menunda pekerjaan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kreatifitas ENFP sering membawa mereka berlompatan dari satu ide ke ide lain. Mereka yang lebih suka memikirkan suatu gagasan ini sering mengesampingkan hal-hal detail. Oleh karena itu, jika harus memperhatikan hal-hal tersebut, ENFP akan cepat bosan.

Dampaknya, mereka sering meninggalkan sebuah proyek tanpa menyelesaikannya. Dilansir Verywell Mind, Kendra Cherry seorang konsultan pendidikan mengatakan jika ENFP sering kali memulai ide baru tanpa menyelesaikan dulu ide sebelumnya.

Meninggalkan sesuatu yang kamu mulai tanpa menyelesaikannya bukanlah hal yang bertanggung jawab. Lebih baik jangan mengambil suatu tanggung jawab jika memang kamu merasa tidak akan bisa bertahan hingga selesai.

3. Kendalikan pikiran berlebihmu

Ilustrasi Overthinking (pexels.com/Alex Green)

Isi kepala ENFP tidak pernah senyap. Mereka akan memikirkan segala hal, segala kemungkinan, dan segala skenario. Gak jarang, hal ini membuat mereka cemas hingga gak bisa tidur di malam hari.

Dalam keadaan terburuknya, mereka bisa berprasangka buruk pada apa saja. Hal ini tentu tidak baik. Bukan hanya membuatmu tidak percaya pada orang lain, tapi juga dapat membuatmu lelah sendiri.

Analisis dan persepsi berlebihanmu pada prilaku seseorang atau keadaan akan memicu konflik yang sebetulnya gak diperlukan. Pemikiran berlebih ini juga bisa membuatmu merasa tidak nyaman dengan dirimu sendiri.

4. Jangan terlalu keras pada diri sendiri

Ilustrasi terlalu keras pada diri sendiri (pexel.com/ Andrea Piacquadio)

Pada dasarnya, seperti kepribadian 'diplomats' lain, ENFP merupakan orang yang idealis. Akan tetapi, ENFP cenderung keras dalam menerapkan idealisme tersebut pada dirinya sendiri. 

"Komitmen berlebihannya pada idealisme selalu mereka terapkan pada diri sendiri. Tentu itu melelahkan, mereka memaksakan diri mereka untuk terus jadi contoh baik bagi orang lain," ujar Sarah Regan seorang penulis, dilansir mindbodygreen.

Mungkin kepada orang lain mereka terlihat begitu toleran, tapi pada diri sendiri, mereka akan memaksakan diri untuk menepati janji, datang tepat waktu, dan berkomitmen apa pun yang terjadi. Cobalah untuk istirahat dari komitmen dan dedikasi berlebihanmu itu.

5. Cari validasi ke dalam dirimu

Ilustrasi refleksi diri (pexels.com/Pavel Danilyuk)

ENFP memiliki tendensi untuk selalu mencari pengakuan dari orang lain. Mereka selalu butuh diingatkan tentang eksistensi mereka. Hal ini sering kali membuat orang-orang di sekitarnya menjadi lelah.

Selain itu, ketergantungan terhadap validasi orang lain ini jelas berbahaya. Utamanya jika mereka bertemu orang-orang yang manipulatif. 

"Terlalu memikirkan perkataan orang lain akan menghalangi mereka untuk mendengarkan insting tajam mereka. Ini dapat menjadikan mereka rentan termanipulasi," kata Molly Owens seorang psikolog sekaligus CEO dari laman Truity, dilansir Truity.

Itu dia lima tips untuk meningkatkan kualitas hidup bagi ENFP. Coba renungi dan perdalam diri kalian. Sebab, kalian yang sebenarnya bukan terletak pada apa yang orang lain persepsikan. Semangat, para Campaigners!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kintan Ayu Sevila
EditorKintan Ayu Sevila
Follow Us