5 Tips Menjaga Kamar Kos agar Tidak Lembap Seharian, Tetap Nyaman!

- Buka jendela setiap pagi untuk sirkulasi udara dan sinar matahari pagi.
- Jangan jemur pakaian di dalam kamar agar tidak meningkatkan kelembapan udara.
- Pakai kamper atau penyerap lembap untuk area rawan lembap dan rajin lap lantai serta permukaan basah.
Tinggal di kamar kos yang kecil dan minim ventilasi memang sering bikin udara di ruangan jadi lembap, apalagi di musim hujan. Kalau dibiarkan, kelembapan ini bisa memicu pertumbuhan jamur, membuat tembok mengelupas, hingga menimbulkan bau tak sedap.
Selain itu, udara lembap juga berisiko menyebabkan gangguan pernapasan. Bahaya banget 'kan kalau dibiarkan terus-menerus. Tapi tenang, menjaga kamar tetap kering itu bukan hal yang sulit. Yuk, intip lima tips simpel yang bisa langsung kamu terapkan!
1. Buka jendela setiap pagi

Kalau kamar kos kamu punya jendela, manfaatkan sebaik mungkin untuk sirkulasi udara. Buka jendela setiap pagi selama 15–30 menit untuk membiarkan udara lembap keluar dan udara segar masuk. Sirkulasi ini membantu mengurangi kelembapan udara secara alami dan membuat kamar tidak pengap. Selain itu, sinar matahari pagi bisa membunuh jamur dan bakteri penyebab bau. Meski sibuk, luangkan waktu sebentar sebelum beraktivitas, ya.
2. Jangan jemur pakaian di dalam kamar

Menjemur pakaian atau handuk basah di dalam kamar bisa meningkatkan kelembapan hingga 30 persen lebih tinggi, lho. Uap dari pakaian yang belum kering akan tertahan di dalam ruangan dan membuat udara jadi lembap. Kalau tidak ada area jemur di luar, usahakan pakaian dikeringkan sebagian dulu dengan mesin atau angin luar. Gunakan kipas angin untuk mempercepat proses pengeringan jika terpaksa di dalam kamar. Dan pastikan tidak menumpuk cucian terlalu lama.
3. Pakai kamper atau penyerap lembap

Menggunakan produk penyerap lembap seperti kamper, silica gel, atau dehumidifier mini bisa jadi penyelamat di kamar tanpa ventilasi. Letakkan di area rawan lembap seperti di kolong tempat tidur, atau sudut kamar. Selain menyerap kelembapan, beberapa varian juga membantu mengurangi bau tak sedap. Pilihlah yang tidak mengandung parfum yang menyengat agar tetap nyaman dihidung. Ganti secara rutin sesuai anjuran pada kemasannya agar tetap efektif.
4. Rajin lap lantai dan permukaan basah

Lantai yang basah setelah mandi atau mengepel bisa menjadi sumber uap air yang tak terlihat. Biasakan untuk mengeringkan area yang basah sesegera mungkin, terutama di kamar mandi dalam. Kamu juga bisa membersihkan jendela dan meja yang berembun di pagi atau malam hari. Permukaan yang kering membantu mencegah pertumbuhan jamur dan membuat ruangan tetap nyaman. Gunakan lap microfiber supaya lebih efektif menyerap air.
5. Gunakan AC dengan bijak untuk atur kelembapan

Kalau kamar kos kamu punya AC, manfaatkan fitur ini bukan cuma buat bikin sejuk, tapi juga untuk mengontrol kelembapan ruangan. Beberapa AC bahkan punya mode dry atau dehumidify yang khusus dirancang untuk menyerap uap air berlebih di udara. Nyalakan AC selama 30–60 menit di waktu-waktu tertentu, terutama saat udara terasa pengap atau setelah hujan. Atur suhu jangan terlalu rendah agar tidak bikin tubuh kaget dan tetap hemat listrik. Dengan penggunaan yang tepat, AC bisa bantu jaga kamar tetap kering dan nyaman sepanjang hari.
Kamar kos yang lembap bisa bikin kamu nggak nyaman, bahkan berisiko bagi kesehatan. Tapi dengan rutinitas sederhana seperti membuka jendela, menjaga lantai tetap kering, dan menggunakan penyerap lembap, kamu bisa bikin kamar terasa lebih sehat dan bersih. Gak perlu alat mahal atau usaha besar—yang penting konsisten. Yuk, mulai dari sekarang rawat kamar kecilmu biar jadi tempat istirahat yang nyaman dan bebas lembap!