Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pusing oleh masalah (unsplash.com/sammywilliams)

Apa yang biasanya kamu lakukan bila sedang menghadapi masalah? Menceritakannya ke orang lain demi melegakan perasaan sekaligus mencari saran atau menyimpan dan menyelesaikannya sendiri?

Boleh-boleh saja kok, kamu bercerita pada orang lain dan meminta masukan mereka. Akan tetapi, kamu sendiri juga perlu menerapkan lima tips berikut ini biar masalahmu lekas kelar. 

1. Jangan terburu-buru, identifikasi masalahnya dengan tepat

Ilustrasi rasa frustrasi (unsplash.com/pavelanoshin)

Kalau kamu gagal mengidentifikasi masalah yang sebenarnya, semua usaha untuk menyelesaikannya bakal sia-sia. Kamu sudah kecapekan mencoba segala cara, tetapi masalahmu gak juga teratasi.

Nah, daripada buang-buang waktu dan tenaga, lebih baik kamu menenangkan diri terlebih dahulu. Biar kamu bisa mengurai benang kusut di hadapanmu sampai jelas mana yang harus diatasi pertama kali.

2. Jangan mengutamakan emosi

Ilustrasi emosi (unsplash.com/yogendras31)

Makin sensitif masalahnya, wajar bila perasaanmu juga makin makin bergejolak. Kamu merasa sedih, marah, bahkan sangat malu karena harga dirimu serasa diinjak-injak.

Namun ingat, emosi yang tak terkendali hanya akan mengeruhkan situasi. Jangan sampai masalahmu bertambah pelik hanya karena emosimu selalu mendahului akal sehat.

3. Selalu gunakan akal sehat

Ilustrasi isyarat berpikir (unsplash.com/timmossholder)

Nah, ini yang harus kamu utamakan saat berusaha menyelesaikan masalah. Kalau kamu masih terlalu terbawa emosi sehingga sulit berpikir logis, tenangkan diri terlebih dahulu.

Nanti saat emosimu sudah gak mendominasi, kamu pasti bisa berpikir dengan lebih jernih. Sebab kalau hanya asal berpikir, solusi yang diperoleh gak akan efektif untuk mengatasi persoalanmu.

4. Berhenti selalu berpikir kamu korbannya dan orang lainlah yang bersalah

Ilustrasi pusing oleh masalah (unsplash.com/mlnrbalint)

Yakin banget kamu gak menyumbang kesalahan? Ayolah, belajar berintrospeksi. Siapa tahu malah kamu sendiri yang tanpa sadar menciptakan permasalahan itu.

Pun bila kamu selalu berpikir telah menjadi korban, kamu akan cenderung pasif. Kamu cuma ingin mendapatkan simpati dari orang lain. Kalau orang lain terus disalahkan, mereka juga pasti gak terima, kan?

5. Miliki niat baik untuk menyelesaikannya dan dengarkan orang-orang yang berkepentingan

Ilustrasi menyendiri (unsplash.com/maksym_tymchyk)

Kadang situasinya begini. Kamu berpikir sedang berusaha menyelesaikan masalah. Namun tanpa disadari, sebenarnya kamu cuma memperpanjang masalahnya. 

Kamu terlalu sulit diajak berdiskusi. Pihak lain sudah mulai mau mengalah, kamu malah makin menjajah dan gak bisa melakukan hal yang sama. Akibatnya, ego mereka tertantang dan mereka bersikap makin keras.

Makin banyak orang yang terlibat dalam suatu masalah, makin banyak pula kesabaran yang dibutuhkan. Kalau gak, masalah bakal merembet ke mana-mana. Terapkan lima tips di atas biar itu gak terjadi pada masalah yang sedang kamu hadapi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team