Pertemanan yang baik, terkadang bisa jadi support system lebih efektif bagi kehidupanmu dibanding keluarga. Karena ada sebagian orang yang merasa lebih leluasa untuk terbuka pada teman, daripada dengan keluarga sendiri.
Karena itu, pengaruh pertemanan gak bisa dianggap sepele. Agar pertemananmu bisa berkualitas dan bawa dampak positif, berikut ini beberapa tips tingkatkan kualitas pertemanan. Apa saja itu? Yuk, disimak!
Banyaknya jumlah teman, tak menjamin bahwa mereka bisa berkontribusi positif dalam hidupmu. Karena dari sejumlah temanmu itu, pasti ada yang kehadirannya cuma kalau butuh, atau tipe yang keberadaanmu cuma dijadikan tempat mengeluh, dan sebagainya.
Supaya kamu memiliki lingkaran pertemanan yang berkualitas, maka mau tidak mau, harus disaring, mana saja yang teman sejati, artinya selalu ada saat kamu kesulitan, dan turut bahagia saat kamu senang, serta teman yang menginspirasi agar kamu bisa terus berkembang.
Jika di antara lingkaran pertemananmu ada yang bertipe toksik, selalu berpandangan negatif, sering sekali mengkritikmu atau membuatmu rendah diri, maka sudah saatnya kamu gak lagi mendekati mereka. Tak ada faedahnya, hanya akan membuat hidupmu jadi suram saja.
Sangat tak adil, kalau kamu menuntut teman-temanmu selalu perhatian dan peduli, tapi kamunya malah cuek. Jika itu terjadi, justru kamu yang jadi teman toksik. Bukan mereka.
Agar pertemananmu berkualitas, maka kamu pun harus berusaha jadi teman yang baik bagi mereka. Berusahalah untuk melakukan timbal balik. Ketika mereka menghadiahimu saat ulang tahun, maka usahakan melakukan hal yang sama.
Saat mereka selalu ada di sisimu ketika susah, juga temani mereka saat sedang menghadapi masa sulit. Dengan begitu, kamu pun dianggap sebagai teman yang berkualitas oleh teman-temanmu.
Kadang kala yang membuat hubungan pertemanan tak lagi erat seperti dulu, karena tak adanya komunikasi. Masing-masing sibuk sendiri dengan aktivitasnya. Ini sangat disayangkan, apalagi jika teman-temanmu itu adalah tipe sahabat yang berkualitas.
Oleh sebab itu, selalu berusaha menjaga komunikasi dengan mereka. Tak perlu harus mengagendakan bertemu tiap minggu. Justru itu bisa membebani, karena jadi seperti memaksa.
Tapi sesekali agendakan saja jadwal temu, dan manfaatkan komunikasi digital dengan baik. Seperti menanyakan kabar, melakukan sambungan video bareng, atau saling nge-tag di media sosial. Meski hal itu tampak sepele, tapi bisa menunjukkan kalau kalian masih mengingat satu sama lain.
Kesalahpahaman sering kali bisa mengoyak pertemanan yang dulunya erat, dan ini bisa terjadi akibat tak adanya keterbukaan. Biasakanlah untuk berterus terang mengenai perasaanmu.
Jika ada perilaku teman yang tak berkenan dan menyinggung, ungkapkan padanya. Sehingga temanmu bisa tahu, dan memperbaikinya. Kamu pun mesti bersikap lapang dada.
Saat misalnya ada temanmu yang tak sreg dengan perilakumu, maka kamu harus menerima dengan besar hati, dan melakukan upaya perbaikan diri. Pertemanan seperti inilah yang bisa membuat kalian jadi pribadi yang terus berkembang.
Dalam lingkaran pertemanan, biasanya ada satu orang yang bertipe pemimpin. Selalu inisiatif mengajak ketemuan. Biasanya, kamu jadi pihak yang pasif. Sikap demikian sebenarnya kurang baik, karena bisa membuat pertemanan jadi tampak timpang.
Yang antusias jadi kelihatannya cuma satu orang. Cobalah untuk juga melakukan inisiatif, supaya peran kalian jadi setara. Sehingga semua sama-sama merasa penting dalam menjaga hubungan pertemanan kalian.
Layaknya dalam hubungan apa pun, pertemanan pun perlu upaya untuk terus menjaganya. Agar hubungan pertemanan kalian langgeng, dan pastinya berkualitas. Dengan begitu, hubungan pertemanan yang kamu jalani, jadi membawa dampak baik bagi hidupmu.