5 Trik Atasi Rasa Takut Saat Mengambil Keputusan

- Setiap keputusan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang
- Menghindari overthinking dengan fokus pada nilai hidup dan batas waktu berpikir
- Ubah perspektif terhadap keputusan sebagai eksperimen, fokus pada faktor yang bisa dikendalikan, dan mulailah dengan langkah kecil
Pernah merasa takut saat harus mengambil keputusan penting? Tenang, kamu tidak sendiri. Banyak dari kita sering terjebak dalam overthinking, memikirkan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Akhirnya, bukannya bergerak maju, kita malah stuck di tempat, dihantui rasa ragu dan ketidakpastian. Padahal, hidup terus berjalan, dan setiap pilihan yang kita ambil adalah bagian dari proses belajar.
Mengambil keputusan memang gak selalu mudah, terutama jika menyangkut masa depan, karier, hubungan, atau hal-hal besar lainnya. Tapi kabar baiknya, rasa takut itu bisa dikendalikan. Dengan pola pikir dan strategi yang tepat, kamu bisa menghadapi ketidakpastian dengan lebih percaya diri. Berikut lima trik yang bisa kamu terapkan agar gak lagi overthinking setiap kali harus membuat keputusan penting.
1. Pahami bahwa tidak ada keputusan yang sempurna

Sering kali, kita menunda mengambil keputusan karena takut salah. Kita berharap ada pilihan yang 100% benar dan bebas risiko. Tapi kenyataannya, setiap keputusan pasti punya konsekuensinya sendiri. Yang penting adalah memilih berdasarkan informasi yang ada saat ini, bukan menunggu kepastian yang gak akan pernah datang.
Alih-alih mencari keputusan sempurna, fokuslah pada keputusan yang paling selaras dengan nilai dan tujuan hidupmu. Jika nanti ada tantangan, itu adalah bagian dari perjalanan. Toh, banyak keputusan yang bisa disesuaikan atau diperbaiki di tengah jalan. Jadi, daripada terus menunda, ambil langkah pertama dan hadapi apa pun yang datang dengan kesiapan mental.
2. Kurangi beban dengan menentukan batas waktu

Pernah merasa lelah karena terus memikirkan satu keputusan selama berhari-hari? Itu karena otak kita menghabiskan energi yang besar untuk mempertimbangkan semua kemungkinan. Solusinya adalah menetapkan batas waktu berpikir. Dengan begitu, kamu memaksa diri untuk lebih fokus dan efektif dalam menimbang pilihan.
Misalnya, beri dirimu waktu satu atau dua hari untuk keputusan kecil, atau seminggu untuk yang lebih besar. Saat batas waktu tiba, ambil keputusan terbaik berdasarkan informasi yang kamu miliki saat itu. Dengan cara ini, kamu melatih diri untuk lebih tegas dan menghindari lingkaran overthinking yang gak ada ujungnya.
3. Ubah perspektif: anggap keputusan sebagai eksperimen

Daripada melihat keputusan sebagai sesuatu yang harus selalu benar, coba anggap itu sebagai eksperimen. Pendekatan ini membuatmu lebih fleksibel dan berani mencoba. Jika ternyata keputusan yang diambil gak sesuai ekspektasi, setidaknya kamu mendapatkan pengalaman baru dan bisa belajar dari kesalahan.
Bayangkan kamu harus memilih antara dua pekerjaan. Daripada takut salah pilih, pikirkan bahwa apa pun keputusanmu, selalu ada peluang untuk berkembang. Jika ternyata kurang cocok, kamu bisa beradaptasi atau mencari peluang lain. Hidup bukan soal memilih jalur yang 100% aman, tapi soal bagaimana kamu terus bergerak dan belajar dari setiap langkah.
4. Fokus pada apa yang bisa kamu kontrol

Banyak dari kita takut mengambil keputusan karena terlalu memikirkan hal-hal di luar kendali, seperti pendapat orang lain atau kemungkinan buruk yang belum tentu terjadi. Padahal, semakin banyak kamu fokus pada faktor eksternal, semakin besar rasa cemas yang muncul.
Coba ubah perspektif dengan hanya memikirkan hal-hal yang bisa kamu kontrol. Misalnya, daripada khawatir apakah orang lain akan menyetujui keputusanmu, lebih baik fokus pada bagaimana kamu bisa mempersiapkan diri menghadapi konsekuensinya. Dengan begitu, kamu gak hanya lebih tenang, tapi juga lebih berani bertindak.
5. Percayai diri sendiri dan ambil langkah pertama

Keputusan terbaik sering kali datang dari keberanian untuk melangkah. Kalau kamu terus ragu, kamu gak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terbaik untukmu. Percayalah, kamu punya kemampuan untuk menghadapi apa pun yang terjadi setelahnya.
Mulailah dengan mengambil langkah kecil. Jika kamu masih ragu dengan keputusan besar, coba buat versi mini dari keputusan itu. Misalnya, sebelum resign dari pekerjaan, kamu bisa mulai eksplorasi peluang lain terlebih dulu. Dengan cara ini, kamu memberi dirimu ruang untuk bertumbuh tanpa merasa terjebak dalam ketakutan.
Mengambil keputusan memang menakutkan, tapi jauh lebih buruk jika kita hanya diam dan membiarkan ketakutan itu mengendalikan hidup. Keberanian bukan berarti tanpa rasa takut, tapi tentang tetap melangkah meski takut. Setiap keputusan adalah kesempatan untuk belajar, berkembang, dan menemukan versi terbaik dari diri sendiri. Jadi, daripada terus overthinking, kenapa gak mulai percaya pada diri sendiri dan ambil keputusan dengan lebih ringan?