Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang yang toksik (pexels.com/SHVETS production)

Sebagai Gen Z yang tumbuh dan hidup dalam era digital yang penuh dengan konektivitas dan interaksi sosial yang intens, kamu pasti juga punya banyak teman, kan? Gak bisa dimungkiri, dalam perjalananmu menuju kematangan sosial dan emosional, kamu mungkin pernah atau sering menghadapi tekanan dari berbagai sumber, termasuk dari teman-temanmu sendiri.

Di antara masalah-masalah tersebut, yang paling mungkin untuk kamu alami adalah adanya hubungan toksik dalam persahabatan. Terlepas dari banyak manfaat yang bisa didapatkan dari pertemanan, ada juga situasi dimana kehadiran teman yang toksik bisa menjadi hambatan besar dalam perkembangan dan kesejahteraan mu. Makanya, sebagai Gen Z, kamu perlu banget mengenali dan menghindari teman toxic, terutama karena enam alasan berikut, nih.

1. Berdampak negatif pada kesejahteraan emosional

ilustrasi orang tertekan (pexels.com/Leah Kelley)

Teman toksik cenderung memberi dampak negatif pada kesejahteraan emosionalmu. Mereka biasanya senang mengkritik, meremehkan, atau bahkan memanipulasi teman-teman mereka. Akhirnya, ini bisa menyebabkan rasa rendah diri, stres, dan kecemasan yang gak perlu.

Bagi Gen Z, yang sudah menghadapi tekanan sosial yang signifikan dari media sosial dan tuntutan hidup modern, jelas ini sebenarnya gak perlu. Punya teman yang mengganggu emosional justru bisa memperburuk situasi dan mengganggu stabilitas mentalmu.

2. Memberi pengaruh buruk pada pola pikir dan ambisi

Editorial Team

Tonton lebih seru di