6 Alasan Mengapa Kamu Tidak Perlu Spoiler Film ke Teman-temanmu

Melakukan spoiler dengan merekam keseluruhan atau sebagian isi film ternyata termasuk ke dalam tindakan yang melanggar undang-undang. Menurut UU No.28 Tahun 2014 tentang hak cipta dan UU No.11 Tahun 2008 tentang ITE, orang-orang yang melakukan perekaman menggunakan kamera video di dalam gedung bioskop dan melakukan penyebaran film akan menerima ancaman hukuman 10 tahun penjara dan atau denda sampai dengan 4 miliar rupiah. Apakah sekarang kamu masih berani merekam di dalam gedung bioskop?

Bukan hanya via kamera video, melakukan spoiler secara lisan juga bisa dianggap sebagai tindakan yang mengganggu. Bayangkan saja jika kamu sangat penasaran dengan satu film tertentu tetapi kamu belum berkesempatan untuk menontonnya di bioskop.

Kemudian temanmu dengan sengaja menceritakan jalan cerita atau ending film tersebut tanpa kamu minta. Pasti kesal sekali kan rasanya? Padahal kamu berencana untuk menuntaskan rasa penasaranmu di bioskop nanti. Karena itu sebaiknya hindari memberikan spoiler film ke orang lain ya!

Ketika kamu menyebarkan spoiler film ke sosial media dan kemudian postinganmu dibaca oleh orang lain, mereka bisa kehilangan minat untuk menonton film tersebut. Selain merasa sudah tidak ada unsur kejut lagi, orang-orang juga menjadi malas menonton karena sudah mengetahui klimaks cerita atau ending cerita dari spoiler-mu.

Tentunya hal ini merugikan pihak produsen dan semua yang terlibat dalam pembuatan film tersebut karena penontonnya menjadi berkurang. Bayangkan jika ada ratusan atau ribuan tukang spoiler di luaran sana, berapa banyak orang yang jadi malas untuk menonton filmnya di bioskop?

Melakukan spoiler terhadap film yang baru saja kamu tonton menjadi salah satu bukti kalau kamu adalah orang yan norak. Sudah jelas kalau tujuanmu bukan menonton untuk menikmati filmnya. Melainkan untuk terlihat hits dan terkesan up to date dengan cara mengunggah spoiler-spoiler ke media sosial. Padahal kenyataannya tukang spoiler justru 'nggak banget' dan seringkali membuat orang-orang di sekitarnya menjadi ilfeel.

Dengan melanggar aturan berupa mengunggah spoiler film ke sosial mediamu, kamu bisa membuat citra dirimu sendiri menjadi buruk di mata orang lain. Meskipun terlihat sederhana, tapi hanya dengan menebar spoiler sebagian dari kepribadianmu bisa terungkap.

Orang yang senang memberikan spoiler seperti ini biasanya punya sifat cari perhatian dan tidak bisa menjaga rahasia. Film saja diumbar apalagi kehidupan pribadinya?

Mengunggah spoiler di sosial media juga berarti kamu tidak menghargai hasil karya dan kerja keras orang lain. Dalam sebuah film, proses pembuatan yang dilakukan tidaklah mudah. Butuh banyak sekali proses serta jangka waktu tahunan untuk menyelesaikannya sampai tahap akhir pasca produksi.

Dengan menebar spoiler, kamu telah menunjukkan sikap tidak menghargai baik kepada pembuat ataupun penggemar film tersebut. Apalagi media sosial adalah tempat yang amat sangat rentan karena bisa membuat orang lain tidak sengaja membaca. Padahal di antara para pembaca itu pasti ada yang sedang berusaha menghindari spoiler. 

Nah, sekarang tahu kan, kenapa kita tidak perlu menjadi tukang spoiler dadakan setelah menonton film? Jadi, mulai sekarang kamu harus berhati-hati ya. Salah-salah kamu bisa dijauhi teman, atau malah masuk penjara, lho!