6 Alasan Orang Curhat selain Cari Solusi, Kamu yang Mana?

Kadang, orang yang curhat sebenarnya bukan mencari solusi. Ia sekadar ingin mencurahkan perasaan yang tersimpan dalam hatinya. Tujuannya untuk mencari kelegaan semata. Memang, curhat bisa jadi obat stres yang ampuh.

Orang seperti ini tidak butuh diberi solusi. Mereka hanya butuh didengarkan sampai selesai bercerita. Malah, mereka bisa kesal kalau lawan bicaranya mencoba memberikan solusi di tengah curhatannya, bukannya mendengarkan baik-baik. Namun, kalau sang lawan bicara sabar mendengarkan keluh kesahnya, mereka akan sangat berterima kasih.

Ada pula orang yang curhat bukan untuk mendapat sesuatu, tapi justru untuk memberi sesuatu. Apa itu? Pengalaman. Ia mungkin pernah mengalami suatu hal yang membuatnya mendapat pelajaran berharga dan ia ingin berbagi soal pengalaman itu pada orang lain.

Namun, karena gak mau terkesan menggurui, ia menceritakan pengalamannya dengan gaya orang curhat. Mungkin temanmu bercerita soal kesedihannya saat putus dari pacar, misalnya, sambil bercerita soal pelajaran berharga yang ia dapat dari pengalaman itu. Kamu pasti bersyukur kalau punya teman yang curhat dengan motif mulia seperti itu.

Motif curhat yang kurang baik pun ada, misalnya curhat demi mencari pembenaran dari orang lain. Salah satu contoh kasusnya ialah seseorang yang curhat soal pertengkaran antara dia dan pacarnya. Dalam curhatannya itu, ia membuat seolah-olah penyebab pertengkaran itu yaitu pacarnya saja, sementara dirinya gak salah apa-apa.

Tujuan ia bercerita seperti itu bisa jadi supaya si lawan bicara setuju dan "berpihak" padanya, lalu turut menyalahkan sang pacar. Padahal, mungkin sebenarnya ia pun punya andil yang membuat pertengkaran itu terjadi, tapi ia gak mau disalahkan. Sungguh motif curhat yang tidak baik!

Saat sedang kumpul-kumpul, orang yang curhat umumnya akan jadi pusat perhatian dari teman-temannya. Ya, kadang mendengarkan cerita permasalahan orang lain bisa menyenangkan, apalagi kalau masalah tersebut terbilang seru dan dramatis.

Karena alasan itu, kadang ada orang yang curhat untuk dapat perhatian dari teman-temanya. Tentu itu bukanlah motif curhat yang baik, apalagi kalau ia sampai membumbui ceritanya dengan detail fiktif hanya untuk membuat teman-temannya tertarik mendengarkan. Pernahkah kamu melakukan hal semacam itu?

Motif curhat lain yang gak kalah buruk adalah curhat demi mendapat pujian dari orang lain. Ia hanya ingin pamer, entah soal kebaikannya atau keunggulan yang ia punya. Namun, karena gak mau dianggap sombong, ia melakukannya dengan modus curhat. Tentu ini alasan curhat yang tidak baik dan perlu dihindari pula.

Saat ingin curhat, kita pasti akan memilih orang sudah kita percayai. Namun, ada pula orang yang memilih teman curhat bukan berdasarkan kepercayaannya pada orang tersebut, tapi berdasarkan orang yang ingin ia dekati.

Orang seperti itu memang hanya ingin dekat dengan orang yang dicurhatinya. Curhat memang bisa menimbulkan kedekatan emosional dengan orang lain. Banyak orang yang sering curhat pada seseorang pada akhirnya malah jadi saling jatuh cinta.

Itulah tepatnya harapannya dalam curhat supaya ia bisa mendekati dan merebut hati orang yang ia curhati.

Itulah enam alasan yang mendorong orang untuk curhat selain untuk mencari solusi. Kalau kamu sendiri, yang mana alasanmu curhat?