Tanpa sadar kita masih membiarkan sikap perfeksionis mendominasi diri. Entah saat sedang berusaha, atau ketika kita mengambil keputusan. Standar kesempurnaan tertinggi dijadikan sebagai patokan utama. Namun demikian, terdapat dampak negatif yang mengintai. Sikap perfeksionis ternyata justru menjadi sumber kecemasan.
Kita tidak memiliki ketegasan dalam mengambil keputusan yang berlaku. Apalagi memegang teguh konsistensi dan kesabaran. Kehidupan yang seharusnya seimbang justru berjalan tidak stabil. Beberapa hal menjadi alasan mengapa sikap perfeksionis justru menjadi sumber kecemasan. Kira-kira, apa sajakah itu?