Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Mengubah Kebiasaan Membandingkan Diri, Hidup Lebih Tenang

Ilustrasi adik dan kakak duduk bersama (freepik.com/freepik)

Kamu pernah nggak sih merasa minder setelah melihat orang lain yang sepertinya hidupnya "sempurna"? Mungkin mereka punya karier yang lebih keren, pasangan yang romantis banget, atau pencapaian-pencapaian yang bikin iri. Rasanya, semakin kamu membandingkan diri, semakin kecil kepercayaan dirimu. Tapi, tenang! Membandingkan diri itu sebenarnya manusiawi kok. Yang penting adalah bagaimana kamu bisa mengelola perasaan itu supaya nggak bikin kamu terjebak dalam siklus negatif.

Di artikel ini, kita bakal bahas cara-cara simpel tapi powerful buat menghentikan kebiasaan membandingkan diri. Yuk, pelan-pelan kita ubah pola pikir dan kebiasaan yang bikin kamu jadi lebih damai dan percaya diri. 

1. Fokus pada perjalanan unikmu sendiri

Ilustrasi wanita berjalan di kota (freepik.com/freepik)

Hidup itu seperti jalan setapak, setiap orang punya rute dan kecepatan yang berbeda. Jadi, daripada sibuk melihat perjalanan orang lain, kenapa nggak fokus sama langkah-langkahmu sendiri? Kamu punya cerita yang unik, pencapaian yang spesial, dan tantangan yang nggak dimiliki orang lain. Bandingkan dirimu hanya dengan dirimu di masa lalu.

Coba ingat lagi, sejauh apa kamu sudah melangkah? Bahkan hal kecil seperti bangun pagi lebih cepat atau menyelesaikan tugas tepat waktu itu juga progres, lho. Ketika kamu fokus pada perjalananmu sendiri, perasaan iri akan berkurang, digantikan dengan rasa bangga pada diri sendiri.

2. Batasi paparan media sosial yang memicu perbandingan

Ilustrasi wanita bermain gedget di sofa (freepik.com/freepik)

Pernah nggak sih kamu tiba-tiba merasa minder setelah lihat pencapaian orang lain di sosmed? Mereka liburan ke tempat kece, karir melesat, atau punya hobi yang terlihat sempurna. Sementara kamu cuma bisa ngeluh di depan layar, ngerasa hidupmu nggak cukup “wow.” Kebiasaan membandingkan diri ini sebenarnya wajar, tapi kalau dibiarkan, bisa bikin kita kehilangan rasa percaya diri.

Daripada terus-terusan terjebak di perasaan nggak puas, gimana kalau kita mulai ubah kebiasaan itu jadi sesuatu yang lebih positif? Ada banyak cara sederhana yang bisa bikin kamu lebih fokus pada perjalanan unikmu sendiri. Yuk, kita bahas satu per satu, siapa tahu, salah satunya jadi titik balik buat kamu lebih bahagia.

3. Latih rasa syukur untuk hal-hal kecil dalam hidup

Ilustrasi wanita bangun tidur (freepik.com/lookstudio)

Kadang kita terlalu fokus pada apa yang tidak kita miliki hingga lupa menghargai apa yang sudah ada. Latih rasa syukur dengan mencatat tiga hal yang kamu syukuri setiap hari, sekecil apa pun itu. Misalnya, bisa makan enak, cuaca cerah, atau obrolan seru dengan teman.

Rasa syukur bukan hanya bikin hati lebih tenang, tapi juga membantu kamu melihat hidup dari sudut pandang yang lebih positif. Saat kamu sibuk bersyukur, kamu nggak akan punya waktu untuk membandingkan dirimu dengan orang lain.

4. Ubah perbandingan menjadi inspirasi, bukan tekanan

Ilustrasi wanita mendang teman (freepik.com/freeepik)

Daripada membandingkan diri dan merasa rendah, coba ubah cara pandangmu. Jadikan keberhasilan orang lain sebagai sumber inspirasi, bukan tekanan. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang bisa kamu pelajari dari mereka? Siapa tahu, ada strategi atau kebiasaan mereka yang bisa kamu terapkan juga.

Ingat, kesuksesan mereka tidak berarti kegagalanmu. Kamu punya waktu dan jalurmu sendiri. Inspirasi itu seperti bahan bakar; kalau digunakan dengan benar, bisa membawa kamu lebih jauh.

5. Kenali pencapaianmu dan rayakan langkah kecil

Ilustrasi wanita menonton film (freepik.com/stockking)

Seringkali kita hanya fokus pada tujuan besar dan lupa merayakan langkah-langkah kecil di perjalanan. Padahal, setiap progres itu penting, lho. Misalnya, kamu berhasil menyelesaikan tugas yang tertunda atau memulai kebiasaan baru seperti olahraga. Itu semua layak dirayakan!

Dengan menghargai pencapaian kecil, kamu akan merasa lebih termotivasi dan percaya diri. Plus, kamu juga belajar untuk tidak hanya mengejar hasil, tapi menikmati prosesnya.

6. Kembangkan self-compassion dengan menerima kekurangan

Ilustrasi wanita tersenyum membawa buku (freepik.com/senivpetro)

Nggak ada manusia yang sempurna, dan itu normal. Alih-alih mengkritik diri sendiri karena kekuranganmu, cobalah untuk lebih berbelas kasih pada diri sendiri. Self-compassion adalah seni menerima dirimu apa adanya, termasuk kelemahanmu, tanpa harus merasa gagal.

Ketika kamu mulai menerima bahwa kekurangan adalah bagian dari dirimu, tekanan untuk menjadi "sempurna" pun akan berkurang. Perlakukan dirimu seperti sahabat terbaik: penuh pengertian, sabar, dan mendukung di saat sulit.

Membandingkan diri mungkin terasa alami, tapi itu bukan kebiasaan yang harus dibiarkan. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu bisa mengubah perasaan negatif menjadi motivasi untuk berkembang. Ingat, kamu itu unik, dan perjalananmu nggak perlu dibandingkan dengan siapa pun. Fokuslah pada dirimu, rayakan setiap langkah, dan teruslah melangkah ke depan dengan tenang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
EditorSandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
Follow Us