Sebenarnya, yang tahu dengan pasti apakah kamu percaya diri atau gak, ya cuma kamu sendiri. Namun dengan melihat bahasa tubuhmu, orang bisa memperkirakan tingkat kepercayaan dirimu.
Penasaran apa saja yang dilihat orang darimu sampai mereka bisa menyimpulkan level kepercayaan dirimu? Coba cek ya, kamu begini atau gak.
Saat berjalan, ada kalanya kamu memang perlu menunduk untuk melihat lebih jelas adanya lubang atau rintangan lainnya. Siapa tahu tali sepatumu juga lepas, kan?
Namun jika kamu selalu menunduk saat berjalan, kamu jadi kelihatan seperti hendak menyembunyikan diri. Bahkan kalau bisa ingin menghilang sekalian, ya?
Terlalu lekat menatap lawan bicara memang bisa membuatnya gak nyaman. Apalagi kalau lawan jenis, nanti kamu malah dikira naksir atau menggodanya.
Sayangnya, kamu kayaknya gak pernah membiarkan siapa pun menemukan matamu. Kalau gak menunduk, kamu pasti mengedarkan pandangan ke mana pun. Yang penting gak bertemu mata dengan lawan bicaramu.
Kesukaan orang untuk tampil di depan orang banyak memang berbeda-beda. Ada yang suka sekali tampil sehingga naik panggung seperti sudah menjadi kebutuhan primer dalam hidupnya.
Ada pula yang kurang suka. Sampai sebatas kurang suka tampil, kamu masih belum bisa dipandang kurang percaya diri. Namun bila kamu selalu menghindarinya, barulah kepercayaan dirimu patut dipertanyakan.
Misalnya, sebagai ketua tim, kamu harus memberikan sambutan atau memaparkan laporan pertanggungjawaban suatu kegiatan. Namun, kamu malah menghindar dan selalu meminta orang lain yang melakukannya.
Saat diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyatakan pendapat, kamu diam saja. Namun setelah sesi itu habis, diam-diam kamu merasa gak puas karena sebenarnya punya pendapat sendiri.
Sesekali menjadi pengikut dari pendapat orang lain tentu boleh-boleh saja. Apalagi secara kebetulan pendapat kalian sama. Akan tetapi kalau kamu punya pendapat berbeda, kenapa gak dikatakan saja?
Ini berbeda, lho dari para introver. Sekalipun mereka yang introver lebih suka lingkaran pertemanan yang kecil, bukan berarti kepercayaan diri mereka rendah.
Pun kamu gak sekadar memilih lingkar pertemanan yang kecil melainkan seperti menarik diri dari semua orang. Ketika orang yang introver lebih suka menjadi pendengar yang baik untuk teman-temannya, kamu malah seperti gak punya teman satu pun!
Kalau bingungmu untuk hal-hal yang pelik tentu dimaklumi. Masalahnya, untuk hal-hal sepele pun kamu bingung. Contohnya, memilih pakaian untuk pergi. Setiap hari begitu padahal perginya juga gak ke acara-acara khusus.
Akibatnya, kamu selalu butuh waktu lama banget buat memutuskan apa pun. Juga bikin bingung orang-orang di sekitarmu dengan terus menanyakan pendapat mereka, tetapi kamu gak kunjung mengambil keputusan.
Ternyata bukan tanpa alasan kan, orang sampai bisa menilaimu kurang percaya diri? Kalau kamu ingin penilaian mereka berubah, kamu juga harus mengubah keenam hal di atas. Siap?