6 Nilai Kehidupan yang Bisa Dipetik dari KDrama 30 But 17, Nonton Yuk!

30 But 17 mengisahkan tentang Gong Woo Jin yang selalu menyalahkan diri sendiri atas kematian perempuan yang dicintainya. Ia harus hidup dengan tersiksa selama belasan tahun. Padahal di akhir kisah, akhirnya ia sadar bahwa semua itu hanya kesalahpahaman dan bukan salah dirinya.

Kisah tersebut mengajarkan bahwa terkadang hal buruk terjadi bukan karena kesalahan kita. Tak perlu terlalu menyesali bahkan menyalahkan diri sendiri terlalu lama. Tak perlu menjadi terpuruk tanpa alasan yang jelas.

Menjadi violinis ternama dan bermain dalam orkestra adalah impian Seo Ri sejak kecil. Sayang kecelakaan yang terjadi tak memungkinnya meraih hal tersebut. Namun ketika suatu hari ia mendapat kesempatan pergi ke Jerman untuk bermain di sana, nyatanya Seo Ri memilih tidak pergi. Ia beralasan bahwa tak ada gunanya lagi mengejar hal itu ketika ia telah menemukan kebahagiaan di rumah.

Mengejar mimpi itu penting. Akan tetapi, kadang kita dibutakan oleh keinginan sehingga tak melihat apa yang sesungguhnya membuat kita bahagia. Tak peduli orang lain menganggap kita bodoh, tetap ikuti kata hati dan lakukan apa yang membuat kita bahagia.

Sepanjang cerita, kita akan disuguhi oleh keakraban para tokoh. Woo Jin, Yoo Chan, Hae Bum, Deok Su, Seo Ri, dan Jennifer ibarat sebuah keluarga meski tak semuanya memiliki hubungan darah. Meski demikian, mereka selalu berbagi segala hal, termasuk kebahagiaan dan kesedihan.

Apa sebenarnya keluarga? Kita bisa saja menjadi keluarga bagi orang lain, dan sebaliknya. Keluarga adalah orang-orang yang siap menerima kesedihan maupun kebahagiaan kita kapan saja tanpa harus terikat oleh darah.

Ada satu adegan ketika Jennifer berkata bahwa ia tak berhak memiliki ekspresi dan menunjukkan emosi karena sebuah kesalahan yang terjadi di masa lalu. Namun Woo Jin membantah perkataan tersebut. Ia berkata bahwa seperti dirinya, Jennifer juga berhak untuk bisa kembali tertawa dan menangis sesuka hati.

Jangan terlalu memendam perasaan. Selain tidak baik untuk kesehatan fisik, hal iti juga sangat buruk bagi kesehatan mental. Jadilah orang yang ekspresif, yang tertawa terpingkal-pingkal ketika gembira dan menangis tersedu-sedu ketika sedih.

Bayangkan apa yang dirasakan Seo Ri ketika terbangun di usia 30 tahun, padahal dalam ingatannya ia masih berusia 17 tahun. Tentu ia tak mampu menerima wajahnya yang menua, juga kemampuan bermain biola yang memudar. Ada banyak hal yang semula tak disukai Seo Ri dari dirinya yang sekarang, tapi perlahan ia belajar beradaptasi dengan situasi tersebut.

Tidak segala hal bisa memuaskan keinginan kita, termasuk diri sendiri. Kurang cerdas, kurang cantik, kurang pandai bergaul, dan banyak hal dalam diri ini yang sering mengecewakan kita. Akan tetapi, bagaimana pun kita harus mampu mengendalikan ketidakpuasan terhadap diri sendiri.

"Don't think, feel!" Itulah kalimat favorit Chan yang diulang berkali-kali sepanjang drama. Dengan cara itulah Chan hidup, tanpa banyak berpikir akan masa depan dan terus menjalani masa kini dengan sepenuh hati.

Kadang terlalu banyak pertimbangan membuat kita ketakutan dan berhenti melangkah. Memikirkan masa depan adalah hal yang baik, namun jangan sampai membuat kita takut dan tidak menikmati hidup. Hari ini hanya berlangsung sekali, maka nikmatilah sebisa mungkin.

Nah, itulah enam nilai kehidupan yang bisa dipetik dari drama 30 But 17. Jika belum sempat menonton, segera tonton, ya. Dijamin tidak akan menyesal.