6 Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil dari Film Into The Wild

Andai Supertramp tidak pergi ke Alaska, menurut saya dia akan mendapatkan kehidupan yang nyaman. Bayangkan, dengan nilai terbaik dia lulus dari universitasnya tentu dengan mudah dia akan mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi, menikah dan hidup tenang sampai maut menjemputnya.

Tapi Supertramp tidak memilih hidup dengan nyaman, ada kebebasan yang dia cita-citakan. Dia pun memutuskan untuk meninggalkan kenyamanan itu dan akhirnya, Supertramp mendapatkan kebebasan yang diinginkannya.

Begitupun dengan kehidupan yang kita jalani. Mungkin kehidupan ini sangat nyaman untuk dijalani, tanpa meninggalkan kenyamanan itu, mungkin kita akan kesusahan mendapatkan impian-impian besar yang kita miliki. Jangan pernah terlena oleh kenyamanan.

Supertramp pergi dari manusia-manusia yang dia cintai, dia pergi dari kedua orang tuanya, adiknya dan teman-temannya, menuju Alaska, alam belantara. Dia lebih mencintai Alaska dibanding keluarganya.

Kehidupan dipenuhi dengan berbagai belenggu, terkadang belenggu-belenngu itu menghalangimu untuk menjadi diri sendiri. Sedangkan seorang petualang sejati adalah seseorang yang memiliki jiwa yang bebas, tidak terikat oleh apapun, dia akan menjadi dirinya sendiri dan mengerjakan hal-hal yang dicintainya.

Sebab, dalam sebuah petualangan tidak akan pernah ada batasan, bumi begitu luas menghampar, ada gunung yang harus didaki, lautan yang bisa diselami, hutan yang perlu dijelajahi. Seorang petualang itu adalah seekor burung yang terbang bebas menembus awan, bukan kura-kura yang terjebak di dalam tempurung.

Masa muda adalah masa yang penuh dengan keemasan, waktu masih senggang dan tubuh masih kuat, maka habiskanlah masa muda dengan penuh motivasi, penuh gairah dan jadilah pemuda lincah seperti Alexander Supertramp.

Jangan jadi pemuda seperti kebanyakan, tidak ada gairah, tidak ada motivasi, menjalani hidup apa adanya. Pagi-pagi merasa ngantu, siang hari lemes dan malam hari malah insomnia, mengerjakan banyak hal yang kurang bermanfaat. Ingat apa yang dikatakan HJ. Roma Irama;

Bergadang, jangan bergadang, kalau tiada artinya. Bergadang boleh saja, asal ada gunanya.

Pada akhirnya, Supertramp harus mengakhiri petualangannya dengan cara tragis, dia meninggal dunia karena salah memakan tumbuh-tumbuhan, dia terkena racun alami dan sebelum melepaskan nafas terakhirnya, dia merasakan sakit yang luar bisa di bagian perut.

Seharusnya, kita bisa mengambil pelajaran dari akhir kisah tragis Supertramp, bahwa kemampuan bertahan hidup di alam bebas atau survival skill adalah ilmu yang wajib kita ketahui, jangan pernah malas untuk mempelajarinya, bisa jadi, kemampuan survival akan menyelamatkan nyawamu pada masa kritis di dalam hutan.

Setelah pergulatan batin di masyarakat, keluarga, dan alam liar akhirnya ia tiba pada kesimpulan: kebahagian sejati bukan menyendiri di alam, tapi saat bersama orang-orang yang dia cintai, berbagi bersama mereka.

Teman, demikian adalah 6 pelajaran yang bisa kita ambil dari film petualangan Into The Wild. Sebagai sesama petualang, tidak ada salahnya kita saling mengingatkan, jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman petualangan lainnya yah.