Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Pentingnya Menyelaraskan Adab dengan Ambisi

ilustrasi sosok ambis (pexels.com/Mikael blomkvist)

Ambisi mencerminkan kehidupan yang jelas dan terarah. Seseorang tahu betul tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai. Tentunya menjadi motivasi tersendiri agar tetap semangat berusaha. Tapi yang namanya ambisi juga bisa berbalik menjerumuskan diri.

Dalam hal ini, penting untuk memahami keseimbangan antara adab dengan ambisi. Keduanya harus berjalan selaras dan beriringan. Jangan sampai termakan oleh ambisi kemudian melupakan adab dan tata krama. Berikut ini pentingnya menyelaraskan antara adab dengan ambisi. Catat baik-baik.

1. Dalam rangka memelihara hubungan sosial

ilustrasi orang-orang kantor (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi orang-orang kantor (pexels.com/Karolina Grabowska)

Manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungan masyarakat. Dalam beberapa hal pasti akan berinteraksi dan berdiskusi bersama. Ternyata ada hal penting yang harus dipahami saat kamu menjadi makhluk sosial. Yakni kemampuan menyelaraskan antara adab dengan ambisi.

Langkah ini dilakukan dalam rangka memelihara hubungan sosial. Adab membantu berinteraksi dengan orang lain secara sopan dan terhormat. Keberadaanmu diterima dengan tangan terbuka oleh lingkungan sekitar. Masyarakat menaruh respek yang besar.

2. Upaya meraih tujuan hidup dengan cara yang bersih

ilustrasi orang kantor (pexels.com/Gustavo Fring)

Siapapun berhak mewujudkan tujuan hidupnya selama tidak bertentangan nilai-nilai yang dianut. Tapi keberadaan ambisi kerap membuat seseorang lupa diri. Dalam rangka mewujudkan tujuan hidup, ia rela menjatuhkan nama baik orang lain.

Tentu ini menjadi penjelasan mengapa harus menyelaraskan antara adab dengan ambisi. Tidak lain sebagai upaya meraih tujuan hidup dengan cara yang bersih. Hanya untuk meraih ambisi sesaat, tidak perlu menciptakan konflik dan memancing permusuhan.

3. Menciptakan citra positif

ilustrasi orang-orang kantor (pexels.com/Rebrand Cities)
ilustrasi orang-orang kantor (pexels.com/Rebrand Cities)

Siapa yang tidak ingin memperoleh penilaian positif? Masyarakat memiliki pandangan yang baik terhadap sikap dan tindak-tandukmu. Menjadi orang yang memperoleh penilaian positif di lingkungan sosial, kamu memiliki kesempatan lebar untuk mengembangkan diri.

Ternyata ini tidak terlepas dari pentingnya menyelaraskan antara adab dengan ambisi. Keduanya menjadi pengendali agar tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai dan tata krama yang berlaku. Saat seseorang mampu mengendalikan diri dengan tepat, ia dipandang sebagai manusia berintegritas.

4. Membangun kehidupan yang bermakna

ilustrasi merasa bahagia (unsplash.com/Fakhri Labib)

Kehidupan yang bermakna bukan tentang menjadi yang terdepan. Atau saat berhasil meraih ambisi dengan segala cara. Namun, kehidupan bermakna berasal dari sikap dan ucapan yang berkualitas. Bagaimana caranya menciptakan kehidupan yang bermakna?

Salah satunya dengan menyelaraskan antara adab dan ambisi. Boleh saja kamu memiliki tujuan hidup yang ingin diwujudkan. Tapi jangan sampai melanggar nilai-nilai kesopanan. Ketika ambisi diimbangi dengan adab, kamu memiliki pola pikir sekaligus tingkah laku yang terjaga.

5. Menjaga diri agar tidak dikendalikan ambisi buta

ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Antoni Shkraba)

Siapa yang tidak ingin meraih ambisi? Contohnya menempati kedudukan tertinggi dalam suatu bidang. Tanpa sadar banyak orang terpaku ambisi buta agar memperoleh pujian dari masyarakat. Bahkan sampai menjatuhkan nama baik orang lain di depan umum.

Dalam hal ini kita perlu mencermati ulang pentingnya menyelaraskan adab dengan ambisi. Jangan sampai tujuan sesaat didominasi oleh sifat angkuh dan serakah. Karena ambisi buta akan menjerumuskan diri ke dalam situasi buruk dan penyesalan berlarut.

6. Mendukung pertumbuhan karier

ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memiliki karier yang cemerlang adalah salah satu tolak ukur kesuksesan. Tapi untuk mendapatkan kehidupan yang sedemikian rupa, tidak cukup dengan menjadi sosok ambisius. Kita juga harus menyelaraskan dengan adab dan tatanan yang berlaku di masyarakat.

Ketika kamu mampu menyelaraskan antara adab dengan ambisi, kehidupan akan berjalan seimbang. Baik logika maupun tingkah laku bisa difungsikan semestinya. Tanpa perlu menonjolkan diri secara berlebihan, masyarakat dan rekan kerja sudah memandangmu sebagai sosok profesional.

Menyelaraskan antara adab dengan ambisi sebenarnya merupakan tantangan. Tentu kita harus mampu memfungsikan keduanya dengan baik. Karena saat ambisi tidak diimbangi dengan adab, seseorang akan bertindak liar. Bahkan tanpa segan menjatuhkan sesama demi mewujudkan ambisinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us