6 Persiapan Mental biar Gak Norak setelah Kaya, Stay Humble ya!

Kamu barangkali pernah dihina dan mendapatkan berbagai perlakuan buruk karena kondisi ekonomimu yang mepet. Namun, jangan jadikan ini alasan buat bersikap norak setelah kamu kaya.

Sebab bila kamu melakukannya, kamu dapat sama jahatnya dengan orang-orang yang dahulu menghinamu. Sikap norakmu membuat banyak orang merasa kehidupannya receh banget. Kamu sama sekali tidak membantu mereka agar lebih percaya diri dan menjalani hidup penuh rasa syukur.

Tetaplah rendah hati di saat kondisi finansialmu pas-pasan maupun berlebih. Sekali saja sifat rendah hati ini hilang darimu, akan sulit sekali buat kamu memperolehnya kembali.

Tak satu pun orang di dekatmu bakal mampu membuatmu lebih rendah hati. Tekad untuk menjadi pribadi yang demikian hanya bisa muncul dalam dirimu atau sampai kamu dihantam peristiwa yang sangat besar.

Misalnya, kamu mendadak kehilangan seluruh kekayaanmu. Tentunya kamu tak berharap hal ini menimpamu, kan? Maka dari itu, rendah hatilah sebanyak apa pun harta yang dimiliki.

Apakah sikap norakmu mengundang kekaguman? Barangkali ya, karena sebagian orang menjadi pemujamu. Akan tetapi, tingkahmu bisa saja menjadi bahan tertawaan orang-orang yang jauh lebih kaya daripada kamu.

Batin mereka, "Ya ampun, baru segitu doang kekayaannya sudah belagu amat." Malu gak, tuh? Sedang mereka yang telah kaya dari generasi ke generasi saja tetap bersikap bersahaja.

Belum lagi, kekayaan sesungguhnya tak melulu soal uang dan benda-benda. Seharusnya kamu malu berat pada mereka yang kaya ilmu, kaya pengalaman, kaya kebaikan, kaya karya, dan sebagainya.

Bila kekayaanmu nyata dan kamu percaya bahwa dirimu layak untuk memilikinya, semestinya kamu tak perlu lagi banyak bicara dan bersikap norak. Tanpa perlu kamu menunjukkan kekayaanmu, orang-orang juga akan tahu dengan sendirinya.

Sama seperti langit tak pernah sibuk mengatakan dirinya tinggi. Sebaliknya jika kamu masih sibuk mencari pengakuan dari orang lain tentang kekayaanmu, kemungkinannya hanya dua. Kamu sebenarnya belum kaya-kaya amat atau kamu sadar bahwa dirimu tidak layak atas kekayaan itu. 

Apabila kamu tahu dirimu pantas atas harta tersebut, ini seperti ketika kamu memperoleh gaji setelah bekerja keras. Kamu menerima dan menyimpannya baik-baik di dalam dompet atau rekeningmu, bukan mengipas-ngipaskannya selagi kamu berjalan pulang.

Semua yang dititipkan bisa diambil kapan pun pemiliknya menginginkannya. Jadi, jangan terlalu yakin kamu gak bakal tiba-tiba miskin. Tak perlu meragukan kemampuan Tuhan dalam mencabutnya lantaran akal sehatmu tidak akan dapat menjangkau rencana-Nya.

Dengan selalu ingat bahwa kekayaanmu hanyalah titipan dari Tuhan, bakal lebih mudah buat kamu menjaganya. Kamu terhindar dari hedonisme serta lebih berhati-hati dalam segala tindakan. Pada akhirnya, justru inilah yang bikin kekayaanmu lebih awet bahkan terus bertambah.

Kamu telah mendapatkan begitu banyak kekayaan. Lantas apa yang sudah ganti kamu berikan pada kehidupan? Sikap norakmu tak menyumbangkan apa pun yang bermanfaat bagi kehidupan. 

Lain bila kamu melakukan sebanyak mungkin hal baik dengan kekayaan yang dimiliki. Tentunya, bukan sebatas buat pencitraan apalagi biar meraup keuntungan yang berlipat-lipat dari modalmu. Bersihkan hati dan luruskan niatmu dalam berbuat baik dengan kekayaanmu.

Menjadi orang kaya memang perjuangan yang tidak mudah. Kamu sudah bekerja sekeras apa pun juga tak menjamin dirimu pasti bakal kaya. Akan tetapi kalau kamu berhasil menjadi orang kaya, please, gak usah norak, ya!