ilustrasi seseorang kurang percaya diri (pexels.com/Charlotte May)
Berteman dengan orang yang punya victim mindset sering kali mengharuskan kamu untuk mengorbankan waktu dan energi secara berlebihan. Kamu mungkin akan terlibat dalam upaya membantu mereka secara terus-menerus, meskipun biasanya hasilnya gak memberikan perubahan yang signifikan.
Ini jelas bisa menghambat waktu dan energi yang seharusnya kamu gunakan untuk merawat diri sendiri atau menjalin hubungan yang lebih positif dan berkelanjutan. Ditambah lagi, kamu jadi memikirkan kehidupannya dan masalahnya secara berlebihan tanpa benar-benar bisa membantu apapun.
Menghadapi risiko dari berteman dengan orang yang punya victim mindset memerlukan kesadaran diri yang kuat, serta batasan yang jelas. Pertama, kamu harus mengembangkan pemahaman yang sehat soal batas-batas pribadi. Jangan ragu untuk menegaskan kapan kamu perlu melindungi kesehatan mental dan emosionalmu sendiri.
Selanjutnya, cobalah untuk memperkuat pola pikir yang positif dengan membentuk lingkaran pertemanan yang seimbang, yang terdiri dari orang-orang yang mendukung dan inspiratif. Lakukan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan rasa percaya diri dan membantu kamu untuk tetap positif.
Tetap mendengarkan dan memberikan dukungan emosional kepada teman yang menghadapi kesulitan, tetapi tetaplah realistis dan ingat bahwa kamu gak bisa menyelesaikan semua masalah mereka. Bantu mereka untuk melihat sisi-sisi positif dalam berbagai situasi, dan dorong mereka untuk mengambil tindakan konstruktif guna mengatasi masalah yang dihadapi.
Berteman dengan orang yang punya victim mindset bisa menjadi tantangan yang nyata. Kamu harus punya kesadaran diri yang kuat, batasan yang jelas, dan usaha untuk memperkuat pola pikir positif. Dengan cara ini, kamu bisa tetap melindungi kesehatan mental dan emosionalmu, sembari membangun hubungan yang lebih seimbang dan sehat. Apa kamu punya teman yang pikirannya negatif?