Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Sebab Manusia Sederhana Tidak Memedulikan Popularitas

ilustrasi perempuan sederhana (pexels.com/Alasdair Braxton)

Popularitas menjadi incaran banyak orang. Perasaan bangga muncul saat ia dikenal banyak orang. Jika popularitas itu diraih dengan cara yang baik tidak masalah. Tapi sungguh miris sikap popularitas diraih dengan perbuatan kurang baik.

Kita perlu belajar meneladani karakter yang tertanam dalam diri sosok sederhana. Mereka ini tidak terlalu memedulikan popularitas. Dikenal orang lain atau tidak bukan suatu masalah. Ada enam sebab mengapa sosok prioritas tidak terlalu memedulikan popularitas. Apa saja itu?

1. Lebih berfokus pada kebahagiaan internal

ilustrasi perempuan sederhana (pexels.com/Tristan Le)

Generasi muda di era sekarang banyak yang berfokus pada popularitas. Apalagi didukung kehadiran media sosial yang berkembang pesat. Kebutuhan untuk diakui orang lain semakin meningkat.

Namun, tindakan berbeda ditunjukkan oleh sosok sederhana. Ada alasan yang membuat ia tidak terlalu memedulikan popularitas. Baginya, fokus pada kebahagiaan internal lebih penting. Sosok sederhana lebih mementingkan kepuasan dan kenyamanan hati.

2. Memilih kehidupan pribadi yang tenang

ilustrasi menenangkan diri (pexels.com/Bela Cheers)

Tidak semua orang suka kehidupannya terekspos di depan banyak orang. Ia lebih suka menyimpan dan menikmati sendiri. Sikap seperti ini yang ditunjukkan sosok sederhana dalam menjalani hidupnya. Ternyata juga dilatarbelakangi oleh sebuah sebab.

Orang-orang sederhana sangat menyukai ketenangan. Ia tidak ingin terganggu oleh hal-hal yang tidak penting. Berfokus pada popularitas membuat ruang pribadinya terkikis. Ia tidak ingin terlalu banyak orang  ikut campur atas alur kehidupannya.

3. Tidak terlalu peduli dengan validasi sosial

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Orang sekitar pasti memiliki penilaian tersendiri atas diri kita. Terlepas dari penilaian positif maupun negatif. Namun yang harus diketahui, validasi sosial tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya patokan.

Hal ini dipahami betul oleh orang-orang sederhana. Pedoman hidup demikian membuatnya tidak tertarik oleh popularitas. Entah apa kata orang sekitar tentang kehidupannya. Asal yang dilakukan tidak mengusik orang lain dan tidak mengganggu kenyamanan.

4. Menghindari sorotan negatif

ilustrasi menghindar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dikenal banyak orang tidak sesimpel kelihatannya. Bukan berarti mereka memuji dan menjadikanmu sebagai sosok teladan. Sebaliknya, tindak-tandukmu menjadi sorotan utama. Jika masih ada yang kurang sesuai, turut menjadi bahan pembicaraan.

Sosok manusia sederhana sangat memahami kemungkinan buruk tersebut. Alasan ia tidak memedulikan popularitas untuk menghindari sorotan negatif. Ia tidak mau mendapat banyak kecaman dari orang lain karena satu kekurangan atau kesalahan.

5. Dengan berfokus pada hal kecil namun membawa dampak signifikan

ilustrasi fokus belajar (pexels.com/August de Richelieu)

Kesalahan kita hanya berfokus pada hal besar dalam hidup. Kamu menghabiskan banyak waktu untuk merealisasikan ambisi tersebut dan melupakan banyak hal penting lainnya. Menjalani kehidupan seperti ini tentu mengganggu keseimbangan.

Orang-orang sederhana tidak terlalu memedulikan popularitas juga memiliki alasan tersendiri. Ia hanya ingin fokus pada hal kecil namun membawa dampak signifikan. Karena kunci keseimbangan hidup berawal dari sini. Baginya, popularitas tidak selalu membawa dampak positif.

6. Sudah menemukan ruang kenyamanan

ilustrasi sosok sederhana (pexels.com/Dominika Roseclay)

Tiap individu pasti menginginkan ruang kenyamanan. Ia memiliki batas privasi yang harus dihormati oleh orang lain. Masyarakat tidak berhak ikut campur secara penuh atas keputusan yang diambil. Beberapa hal perlu dikendalikan sendiri.

Ciri mencolok dari sosok sederhana yakni tidak memedulikan popularitas. Orang-orang seperti mereka sudah menemukan ruang kenyamanan yang sesungguhnya. Tanpa perlu pengakuan dari orang lain, ia sudah merasa puas dan bersyukur dengan kehidupan yang dijalani.

Orang-orang dengan karakter sederhana tidak terlalu memedulikan popularitas. Dikenal orang lain maupun tidak, bagi mereka bukan urusan penting. Kondisi ini turut dilatarbelakangi oleh berbagai sebab. Entah dari segi pola pikir, sudut pandang, maupun prinsip dan pendirian dalam menjalani kehidupan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us