Semua orang tentu pernah merasakan sakit hati, baik karena ucapan maupun perbuatan yang diterima dari orang lain. Namun tidak semua orang sanggup melewati itu dengan baik. Ada yang memilih membalasnya, menyumpahi, menyimpan dendam, pun tidak sedikit yang berlapang dada dan memilih memaafkan.
Hakikatnya membenci bukanlah perbuatan yang salah jika membenci pada orang dan cara yang tepat. Tapi alangkah lebih baik jika kamu bisa bersikap dewasa dengan menerapkan 6 sikap ini saat kamu tersakiti.
Ada relasi antara kebahagiaan dengan apa yang diberikan kepada orang lain. Seseorang yang bahagia, kecil kemungkinannya bagi mereka untuk menyakiti orang lain. Akan tetapi bagi orang yang sedang tertekan, stres, tidak bahagia, sedang tersakiti, atau dalam kondisi yang buruk, mereka cenderung dan berkemungkinan besar memberikan ketidakbahagiaan dan mudah untuk menyakiti orang lain.
Hakikatnya, tidak akan ada orang yang ditakdirkan menjadi jahat sejak lahir. Melainkan selalu saja ada alasan di balik setiap tindakan menyakitkannya.
Jadi daripada membenci, harusnya kamu mengasihani dia yang menyakitimu. Mungkin saja dia mengalami kondisi yang lebih buruk dari yang sedang kamu alami saat ini.
Ingatlah saat kamu tidak bahagia pun akan sulit bagi kamu untuk membuat orang lain bahagia. Disadari atau tidak, saat jiwamu sedang lelah, kamu juga mungkin saja bisa menyakiti orang lain, entah itu dengan berkata semaunya atau bertindak sekendak tanpa berpikir panjang.
Kamu akan lebih mudah memaafkan ketika memahami bahwa fenomena menyakiti orang lain bisa saja terjadi pada kita ketika kita sedang tertekan, lelah, atau dalam kondisi yang tidak bahagia.
Mau bagaimanapun, Tuhan selalu punya cara untuk membuat makhluk-Nya menjadi insan yang baik. Namun semua itu kembali lagi pada diri kamu dalam menerima dan menghadapi skenario-Nya.
Salah satu cara Tuhan untuk membuat kamu dewasa adalah dengan memberi masalah lewat ditunjuknya seseorang untuk datang ke kehidupanmu. Dan tanpa kamu sadari, dibalik semua perlakuan dan rasa tidak nyaman itu terdapat tujuan indah dari Tuhan untuk dirimu sendiri.
Jadi jika respon yang kamu tunjukan adalah perasaan benci dan tidak suka, artinya secara tidak langsung kamu telah menolak skenario pendewasaan dari Tuhan dan kamu menentang kehendak Tuhan untuk memuliakanmu.
Tidak ada hidup yang akan selamanya bahagia dan setiap orang pasti mengalami ujiannya masing-masing. Sama seperti di bangku sekolah, bahwa dalam kehidupan juga semua orang akan diuji terlebih dahulu sebelum naik derajat.
Semakin sulit, maka akan semakin tinggi derajat dan semakin berlimpah kemuliaan yang akan diterima bila kamu berhasil melaluinya. Namun di saat kamu mengeluh, tidak ikhlas, tidak menerima, maka konsekuensinya adalah kemuliaanmu tidak akan ditambahkan dan kenikmatan tidak akan diperoleh. Kamu dianggap gagal dan tidak lolos menjadi manusia dewasa.
Pengalaman menyakitkan adalah sesuatu yang berharga yang 'seharusnya' kamu syukuri. Karena dengan pengalaman itu, kamu sudah membuktikan bahwa kamu adalah pribadi yang kuat.
Dengan pengalaman itu juga, kamu akan punya power untuk menolong orang lain ketika mereka mengalami sesuatu yang sama. Kamu bisa membantu mereka dengan menyemangatinya, memberikan motivasi, dan kamu bisa lebih memahami mereka karena kamu juga punya pengalaman yang sama. Dengan begitu, kamu akan menjadi pribadi yang lebih berguna bagi orang lain.
Jadikan rasa sakit sebagai pembelajaran, dan selalu ingat bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Semua orang bisa menyakiti orang lain, kapan saja, dimana saja, disadari atau tidak.
Keadilan Tuhan bukanlah terletak ketika kamu mampu membalas kejahatan orang yang menyakitimu. Tapi keadilan Tuhan terletak saat dia memberikan ending yang indah setelah kamu ikhlas, berlapang dada, dan berhasil melalui waktu-waktu yang sulit itu.
Ikhlas itu gak sulit kok jika kamu tau cara yang benar untuk melakukannya. Mulai sekarang, yuk hindari perasaan benci dan dendam. Dunia pasti akan lebih indah ketika para penghuninya memiliki hati yang lapang dan damai.