Mencari solusi harus dilakukan secara efektif dan efisien. Jangan sampai membuang banyak waktu dan sumber daya. Karena ini bisa masuk kategori pemborosan, dan membuat keadaan jadi lebih buruk dari sebelumnya.
Agar mampu mencari solusi secara efektif dan efisien, turut melibatkan beberapa sikap. Baik dari segi pengendalian emosi, kemampuan berpikir, sekaligus relasi dengan orang-orang sekitar. Paling tidak, kamu harus mengasah enam sikap agar memiliki keterampilan pemecahan masalah yang baik.
Kemampuan mencari solusi secara efektif berkaitan erat dengan kemampuan berpikir kritis. Tipe orang dengan keterampilan seperti ini mampu mempertimbangkan tiap risiko dengan matang. Mereka tidak akan mengambil langkah yang bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Sebagaimana yang kita tahu, orang-orang dengan kemampuan berpikir kritis tidak mengambil tindakan nekat. Mereka selalu mengidentifikasi dan menganalisis informasi secara objektif dan rasional. Pengambilan keputusan berdasarkan pemikiran logis dan tahu betul kemungkinan yang akan dihadapi.
Manusia selalu berkomunikasi dengan masyarakat sekitar. Kodratnya sebagai makhluk sosial tidak dapat dihindari. Komunikasi ini tidak hanya menyangkut obrolan biasa. Seringkali terlibat diskusi penting untuk mencari pemecahan atas suatu persoalan.
Mencari solusi secara efektif dan efisien juga diperlukan sikap khusus. Seseorang diharuskan memiliki keterampilan berkomunikasi dengan orang-orang sekitar. Ia bisa menyampaikan maksud dan tujuannya secara jelas dan mudah dipahami. Cara berkomunikasi yang baik meminimalisir kesalahpahaman.
Kedisiplinan sering dipandang sebelah mata. Beberapa orang cenderung malas jika harus belajar menjadi manusia disiplin. Mereka tidak mau tahu jika kedisiplinan juga mempengaruhi banyak aspek penting dalam hidup. Tidak terkecuali dengan upaya mencari solusi.
Wajib bagi kita untuk mengasah kedisiplinan agar terlatih dengan baik. Ketika seseorang terbiasa disiplin, ia bisa menempatkan dirinya secara tepat. Sosok disiplin sangat menjunjung tinggi konsistensi. Ia tidak setengah-setengah dalam menunjukkan kinerjanya, apalagi terkait upaya mengambil keputusan.
Tantangan tidak bisa dihadapi dengan sikap gegabah. Apalagi mengambil keputusan secara terburu-buru. Tindakan seperti ini justru memperburuk situasi. Alih-alih menemukan solusi yang tepat, justru mendatangkan sejumlah persoalan baru.
Mari tanamkan kesabaran dalam menghadapi tantangan. Sikap positif ini perlu diasah agar mampu mencari solusi secara efektif dan efisien. Mereka yang sabar tidak akan bertindak nekat, apalagi mengambil keputusan tanpa perencanaan. Ia mempertimbangkan dengan matang dan mengambil solusi di saat yang tepat.
Upaya memecahkan masalah tidak bisa dilakukan dalam satu waktu. Terkadang, harus dilakukan secara bertahap. Kebanyakan orang tidak telaten jika harus memecahkan masalah dengan cara seperti ini. Baru setengah jalan sudah menyerah dan menganggap itu sebagai jalan buntu.
Padahal, mencari solusi atas suatu persoalan harus efektif dan efisien. Ternyata kuncinya ada pada keuletan dalam berusaha. Saat sifat ulet diasah, bisa tumbuh menjadi individu yang konsisten dan pantang menyerah. Kamu mampu menjaga konsentrasi dalam jangka panjang sehingga solusi bisa diterapkan secara maksimal.
Usaha mencari jalan keluar dari suatu masalah menghadapi banyak persoalan. Apalagi menyangkut tujuan bersama. Tiap orang pasti memiliki pemikiran masing-masing yang tidak bisa dipaksakan sama. Mengatasi situasi seperti ini juga perlu mengasah keterampilan khusus.
Di antaranya menghargai perbedaan pendapat. Saat satu orang memiliki solusi yang bertentangan, jangan langsung dianggap salah. Alangkah baiknya ditinjau ulang karena bisa menjadi bahan pertimbangan mengambil keputusan yang lebih baik. Kemampuan menghargai perbedaan pendapat membuat upaya mencari solusi berjalan lancar.
Mencari solusi secara efektif dan efisien turut melibatkan beberapa sikap. Kita harus mengasahnya secara maksimal agar mampu memecahkan persoalan dengan baik. Jangan sampai upaya mencari solusi justru menemui kebuntuan di tengah jalan, apalagi melakukan pemborosan waktu dan sumber daya.