Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi meminimalisir ekspektasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap orang pasti memiliki harapan yang ingin dicapai. Kita berekspresi dengan sangat manis atas ambisi tertentu. Tapi ada kalanya ekspektasi ini justru berubah menjadi tuntutan tidak realistis yang membebani diri.

Sayangnya, tidak banyak orang yang menyadari perubahan tersebut. Ekspektasi berlebihan dianggap wajar dan bagian dari ambisi. Akibatnya, terpaku pada pencapaian semu. Jika kamu mendapati empat tanda ini, sudah selayaknya mulai mengontrol ekspektasi.

1. Diliputi oleh perasaan tidak pernah puas

ilustrasi menutupi muka (pexels.com/Daniel Reche)

Tuntutan tidak realistis pada akhirnya akan membebani diri. Kita menjalani hidup didasari oleh ketidaknyamanan. Ternyata tuntutan tidak realistis ini bisa saja berasal dari ekspektasi yang tidak terkontrol. Hanya saja, kita kurang peka dalam mengenali tanda-tanda tersebut.

Tanda yang mungkin kamu rasakan adalah diliputi perasaan tidak pernah puas. Kamu selalu merasa kecewa atas situasi yang sedang kamu hadapi. Padahal, apa yang kamu anggap buruk ternyata masih bisa ditolerir kekurangannya.

2. Tuntutan yang tidak sesuai dengan kapasitas

Editorial Team

Tonton lebih seru di