6 Tanda Kamu Berpotensi Jadi Diktator di Masa Depan, Hati-hati!

Bagi beberapa pria, kekuasaan bagaikan wanita muda yang menggoda. Kekuasaan bagaikan sebuah sensasi yang membuat ketagihan, yang akan menimbulkan rasa haus untuk mendapatkan lebih dan lebih banyak kekuasaan lagi.

Dengan kekuasaan yang besar di tangan, muncul pula dorongan untuk menyesuaikan dunia dengan keinginanmu, untuk mengubah kenyataan sesuai dengan "desain"mu, atau untuk menempa surga versimu sendiri. Dan seperti kata pepatah lama: kekuasaan yang absolut sering kali membuat jiwa seseorang korup.

Nah, kediktatoran bagaikan berdiri di peron saat hujan sedang turun sambil menunggu kereta yang sedikit terlambat. Di hari berikutnya, kamu bersumpah untuk membuat kereta berjalan tepat waktu. Bukan hanya kereta yang akan kamu naiki, tetapi semua kereta di negaramu, atau semua kereta di dunia jika kamu bisa mengendalikannya.

Dalam hal ini, kamu memiliki kekuatan; kamu adalah hukum!

Ketika kamu mengadu argumen atau berdebat, kamu melihatnya dari sudut pandang yang berbeda dari orang normal. Kebanyakan orang mungkin menyadari kalau siapa pun yang mereka ajak berdebat memiliki sudut pandang yang berbeda dari diri mereka sendiri. Tapi kamu berbeda.

Ketika seseorang tidak setuju dengan pendapatmu, kamu tidak menganggap kalau mereka hanya mengekspresikan sudut pandang mereka, tetapi menganggap kalau mereka sudah menabur benih penghasutan, mencoba merusak stabilitas sipil dan menyebarkan propaganda kebencian terhadap dirimu.

Dengan pemikiran dan perasaan paranoid seperti itu, bibit kediktatoran di dalam dirimu sudah mulai terbentuk.

Ini adalah fakta yang sudah diketahui secara luas, bahwa diktator sangat eksentrik dan tidak pernah merasa buruk karena memaksakan "keanehan kecil" yang mereka sukai pada subyek yang loyal kepada mereka.

Jadi, jika kamu pernah merasakan keinginan "aneh" itu, hanya untuk itu, atau bertanya-tanya seperti apa rasanya mencukur jenggot atau kumis pengkikutmu dengan model yang unik, memakai pakaian yang nyentrik, mendeklarasikan dirimu sebagai reinkarnasi dari Napoleon, maka kamu sudah memulai langkah pertama dalam perjalanan panjang menuju kediktatoran.

Sudah menjadi rahasia umum kalau diktator dikenal sebagai seorang egomania. Tampaknya ada korelasi aneh antara menjadi seorang diktator dan perasaan urgensi untuk membangun banyak patung diri sendiri dengan pose yang bagus, untuk menempelkan poster-poster dirimu ke setiap sudut kota, atau untuk memiliki program televisi pribadi setiap minggunya.

Singkatnya, kamu benar-benar terlalu mencintai diri sendiri. Tentu saja para diktator menjelaskan egosentrisitas aneh ini dengan mengatakan bahwa agar orang tahu kalau mereka peduli pada dirinya, untuk mengetahui kalau mereka sedang mengawasi dan akan mengejar orang-orang yang membangkang pada dirinya.

Jadi, jika kamu pernah mendapatkan keinginan untuk menaruh foto-fotomu sendiri di semua tempat, maka ada kemungkinan kalau kamu cocok untuk menjadi seorang diktator.

Setiap diktator yang hebat membutuhkan "groupies" mereka sendiri. Hitler memiliki kemeja cokelatnya, SA (Sturmabteilung), dan kemudian SS (Schutzstaffel); Mussolini memiliki kemeja hitamnya (squadristi); sedangkan Saddam memiliki Pengawal Republiknya.

Memang benar, mungkin rasanya menyenangkan jika dikelilingi oleh orang-orang yang menyukaimu, yang berdedikasi untukmu, yang akan membunuh dan mati untukmu.

Jadi, jika kamu mulai merasakan keperluan untuk mengelilingi dirimu sendiri dengan sekelompok besar orang yang sangat kejam dan fanatik terhadap dirimu, maka kamu sudah berada dalam fase terakhir untuk menjadi seorang diktator.

Salah satu tanda jelas yang menunjukkan kalau kamu akan menjadi seorang diktator adalah ketika kamu merasa kalau genosida tidak lagi terlihat buruk. Maksudnya, oke kamu masih tidak berpikir itu hal yang baik per se, tetapi kamu mulai berpikir kalau itu memiliki kegunaan juga.

Kelompok tertentu tidak tertarik untuk memilih partaimu? Genosida — hal ini mungkin yang paling efektif untuk pemerintahan jangka panjang. Terganggu dengan tetangga kostanmu yang berisik? Genosida. Ada seekor kucing yang mencuri ikanmu? Genosida. 

Semakin kamu berpikir kalau sasaran itu potensial, semakin baik pula genosida yang akan kamu lakukan. Singkatnya, keinginan untuk genosida bagaikan lereng yang licin menuju kediktatoran.

Nah, itu tadi enam tanda kalau kamu akan menjadi diktator di masa depan. Diingatkan untuk bijak dalam mengartikan semua ciri ini. Semua hal di atas adalah peringatan untuk memberi tahu pembaca tentang bahayanya sebuah kediktatoran dan menjadi seorang diktator. Terlepas dari apakah kalian menyukai ciri itu atau tidak, semua kembali ke diri kalian masing-masing.