6 Tanda Seseorang Merusak Mindset dengan Overthinking Berlebihan

Membangun mindset yang tepat menjadi kunci utama jika kita ingin memperoleh kehidupan berkualitas. Bagaimanapun juga, pola pikir adalah pondasi dalam segala situasi. Namun demikian, tanpa disadari beberapa orang justru merusak mindset dengan overthinking berlebihan.
Mereka mengacaukan kualitas berpikir yang sudah terbangun sejak awal. Alih-alih berfokus pada apa yang sedang dijalani, overthinking berlebihan membuat terkurung dalam ketidakpastian. Kalau kamu merasa sedang menghadapi tanda berikut, mari tingkatkan kewaspadaan.
1. Menenggelamkan diri dalam siklus kekhawatiran

Overthinking berlebihan dapat dihadapi oleh siapa saja. Mereka cenderung memikirkan permasalahan tanpa henti. Ketika seseorang overthinking, tentu terdapat kecenderungan untuk memikirkan situasi terburuk saja. Mereka tidak mau tahu terhadap kemungkinan lain yang lebih menguntungkan.
Fenomena ini mungkin sudah pernah kamu lihat berulang kali. Namun, menenggelamkan diri dalam siklus khawatiran menjadi bukti bahwa mindset sudah dirusak oleh sikap overthinking. Kita susah bangkit dari masalah karena cenderung memikirkannya dari sisi terburuk tanpa solusi.
2. Rasa takut saat hendak membuat keputusan

Mindset seharusnya dijaga dengan baik. Bagaimanapun juga, pola pikir akan mempengaruhi segala hal yang kita ambil. Baik keputusan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Memiliki pemikiran yang baik, otomatis seseorang akan mengambil keputusan yang tepat.
Tentu kita harus waspada saat mindset rusak dengan overthinking berlebihan. Salah satu tandanya rasa takut seandai membuat keputusan. Kita dihadapkan dengan pola pikir negatif yang berlebihan sehingga tidak berani mengambil keputusan apa pun.
3. Kesulitan menikmati momen saat ini

Kunci meraih kebahagiaan hidup adalah mampu menikmati momen saat ini secara utuh. Terkadang ini yang sering dilupakan oleh seseorang. Alih-alih yang menikmati momen sekarang, mereka disuruh terlalu fokus pada masa depan atau bahkan pengalaman masa lalu.
Kondisi ini tentu menjadi tanda bahwa seseorang sudah merusak mindset dengan overthinking berlebihan. Ia memikirkan momen yang sudah berlalu, atau bahkan belum dilewati secara berlebihan. Semakin kita tidak berfokus pada momen saat ini, semakin kita jauh dari kehidupan yang bermakna.
4. Mudah stres dan cemas

Sebenarnya boleh saja kita memikirkan kemungkinan terburuk ke atas suatu situasi. Ini dapat menjadi analisis risiko sehingga mempersiapkan strategi yang tepat. Namun demikian, bukan berarti kita merusak mindset dengan overthinking yang berlebihan.
Salah satu tanda kita sudah terjebak pada tindakan tersebut adalah mudah stres dan cemas. Kita tidak mampu bersikap tenang dalam menghadapi segala situasi. Tidak jarang merasakan kelelahan dari segi mental dan fisik tanpa alasan yang jelas.
5. Kecenderungan untuk menunda-nunda

Mindset merupakan pondasi penting yang akan menentukan kualitas hidup. Sudah pasti kita harus menjaga mindset agar tetap dalam garis yang tepat. Bukan malah membebani pola pikir dengan memikirkan kemungkinan negatif secara berlebihan.
Beberapa orang ternyata tidak sadar sudah melakukan tindakan demikian. Salah satu tandanya memiliki kecenderungan untuk menunda-nunda. Mereka terlalu sering memikirkan kemungkinan terburuk sehingga mengabaikan banyak kesempatan.
6. Tidak memiliki sikap optimistis seperti biasanya

Apa yang terjadi ketika mindset seseorang rusak oleh overthinking yang berlebihan? Mereka tidak mampu menjalani kehidupan dengan bebas. Namun, yang lebih mengherankan, justru banyak orang tidak sadar mereka sudah merusak mindset dengan overthinking berlebihan.
Tanda yang bisa diamati adalah tidak memiliki sikap optimis seperti biasanya. Dalam menghadapi segala situasi cenderung mengedepankan sikap menyerah dan putus asa. Seolah-olah kemungkinan buruk tersebut benar-benar terjadi dan akan menurunkan kualitas hidup.
Merusak mindset dengan overthinking berlebihan dapat mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan. Ketika tanda-tanda ini muncul dalam diri, tentu kita harus segera menyadari. Kalau kamu merasa mengalami beberapa tanda di atas, mungkin sudah saatnya untuk lebih mengontrol pola pikir agar tidak terus-menerus terjebak dalam overthinking.