7 Aktivitasmu di Media Sosial Ini Cenderung Berdampak Negatif

Tiap ada kesempatan, rasa-rasanya tangan gatal ingin cepat-cepat cek Instagram. Tak ada hal penting sih, cuma asik aja lihat feed dari teman-teman atau update status terbaru artis-artis idola yang kamu follow.

Sesekali sih masih wajar, tapi kalau sampai harus curi-curi waktu di antara pekerjaan, itu sih sudah kelewatan ya. Jangan sampai lho, kamu kena tegur atasan hanya karena masalah sepele seperti dikit-dikit lihat handphone.

Kamu termasuk pengguna Instagram dan Twitter yang rajin posting serta bikin twit. Memang awalnya cuma sekedar mau buat akun Instagram sebagai galeri digital, dan Twitter sekedar untuk berbagi pandangan kamu ke orang lain, tanpa ada maksud memaksakan harus sepemikiran denganmu.

Namun ternyata foto dan cuitan yang kamu posting, banyak yang suka dan di-repost. Lama kelamaan kamu jadi makin rajin upload foto dan cuitan.

Di samping itu, sekarang apa yang kamu upload  jadi punya tujuan, yakni mendapatkan banyak like. Kamu jadi kecanduan dipuji, dan jika jempol yang diperoleh gak sebanyak biasanya, bisa bikin kamu bad mood seketika. Aduh, kalau ini sih sudah mulai parah ya.

Sebelum kamu ketagihan membagikan semua masalahmu di media sosial, pikirkan dulu baik-baik. Apakah yakin, semua follower-mu benar-benar peduli dan simpati? Atau sebaliknya, mereka hanya sekedar ingin tahu masalahmu hanya untuk dijadikan bahan bergosip saja. Mengumbar masalah di dunia maya gak akan berujung pada penyelesaian.

Malahan, kamu akan dianggap lebay dan berlebihan. Semua orang punya masalahnya masing-masing kok. Mungkin saja, persoalan yang mereka hadapi jauh lebih rumit dan kompleks dari masalahmu, tapi mereka memilih untuk menyimpannya untuk konsumsi pribadi. Nah, itu baru sikap seorang yang dewasa bersosial media.

Dapat banyak like dan komentar positif dari para follower memang gak elak jadi salah satu alasan, kamu kecanduan bikin feed di Instagram. Upload foto jadi salah satu aktivitas yang wajib dilakukan agar semakin banyak orang yang menyukai tampilanmu di dunia maya.

Alhasil, kamu jadi berupaya untuk tampil stunning demi mendapatkan like sebanyak-banyaknya. Padahal kenyataannya mungkin kamu adalah orang yang tampil sederhana dan gak neko-neko.

Serius nih gak lelah, jadi palsu sekedar demi menyenangkan selera orang lain?

Namanya juga media sosial, banyak orang yang bebas berekspresi dan menyampaikan pendapatnya. Kamu juga gak bisa mengatur orang lain harus posting seperti apa. Jadi, bila kebetulan salah seorang temanmu membuat status yang seolah-olah itu ditujukan kepadamu, jangan buru-buru ge-er dulu, ya. Belum tentu kan kalimat itu mengarah untukmu. Lagi pula, memang dia mencantumkan namamu di dalamnya?

Kalaupun iya, itu disampaikan sengaja untuk menyindirmu, come on hadapi dengan berkelas dong, gak usah pedulikan dan anggap angin lalu saja. Nanti juga dia bakal capek sendiri.

Sebenarnya banyak pilihan positif yang bisa dicari melalui Instagram, Twitter maupun Facebook. Seperti berita terkini di Indonesia, refrensi film, tutorial makeup, memasak dan lain sebagainya.

Tapi entah mengapa kamu lebih suka mengunjungi akun gosip selebriti. Parahnya lagi, sampai ikut-ikutan komentar pada postingan yang belum tentu pasti kebenarannya.

Gak heran, kalau waktumu habis terbuang sia-sia hanya untuk kepo masalah artis-artis, yang belum tentu juga mereka bakal merespon apalagi membaca komentar-komentarmu. Pikirkan lagi deh, tindakan itu ada untungnya gak sih?

Hari libur buatmu adalah bebas 24 jam memegang handphone dan stalking di Instagram. Meskipun sudah hampir seharian, rasanya gak pernah cukup buat bolak-balik buka akun medsos satu per satu.

Padahal, waktu libur lebih berfaedah digunakan untuk relax, jalan-jalan bareng keluarga atau teman-teman. Keluar rumah, menghirup udara segar, atau nonton film di bioskop. Kalau cuma sibuk sama dunia maya terus kapan dong kamu menikmati kehidupan nyata?

Gimana apakah kamu sudah lolos dari tujuh poin barusan? Semoga saja iya, ya.